Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Orang Tua Harus Tahu, Ini Tanda Anak Mengidap Gangguan Makan

Gangguan makan umumnya berawal dari obsesi terhadap makanan, berat badan, dan bentuk tubuh, yang menyebabkan mereka mengubah perilaku makan.

5 Juni 2022 | 16.47 WIB

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)
material-symbols:fullscreenPerbesar
Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan makan apa pun sulit dikenali tanda-tandanya, dan kini banyak anak kecil atau remaja sedang berjuang dengannya. Orang tua mungkin tidak curiga sampai mencapai tahap berbahaya. Banyak yang bahkan mengabaikannya sebagai fase dalam kehidupan seorang anak. Tapi jika dibiarkan, gangguan ini bisa menimbulkan efek yang berbahaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang tua seharusnya menjadi sekutu terbaik anak dan membantu merawat kondisinya. Itulah sebabnya penting bagi orang tua untuk mengetahui apa itu gangguan makan, mengetahui tanda-tandanya dan bagaimana bisa membicarakannya dengan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gangguan makan bukan hanya satu kondisi, melainkan serangkaian kondisi psikologis yang dapat menyebabkan kebiasaan makan yang buruk. Awalnya seseorang mungkin mengalami obsesi terhadap makanan, berat badan dan bentuk tubuh seseorang, yang dapat menyebabkan mereka mengubah perilaku makan.

Ada banyak jenis gangguan makan, termasuk anoreksia, yakni orang yang terobsesi untuk menjadi kurus dan berusaha keras untuk menjaga berat badan agar tidak bertambah dengan tidak makan.

Ada juga bulimia nervosa, di mana orang cenderung makan banyak dan kemudian menghilangkan kalori yang baru saja mereka konsumsi, biasanya dengan cara mengeluarkan makanan itu lagi. Ini bisa membuat mereka sangat sakit.

Binge eating disorder (BED) adalah gangguan launnya, yakni sering makan berlebihan dengan makanan yang tidak sehat, bahkan ketika mereka tidak lapar.

Gangguan makan yang tidak ditentukan (EDNOS) disebut juga gangguan makan atipikal, yakni klasifikasi gangguan makan untuk orang yang tidak termasuk dalam kriteria diagnostik untuk gangguan makan lainnya.

Tergantung pada jenis gangguan makan yang diderita anak, gejala gangguan makan dapat bervariasi. Beberapa gejala fisik antara lain:
- Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kelelahan dan kelesuan
- Masalah gastrointestinal
- Pusing atau merasa sakit kepala
- Dingin
- Infeksi mulut
- Memar dan bekas luka di jari, buku jari, dll.
- Napas berbau tidak sedap

Terlepas dari perubahan fisik, mungkin ada gejala perilaku tertentu yang perlu diperhatikan pada anak kecil yang mengalami gangguan makan, termasuk
- Makan kompulsif, menyebabkan makan berlebihan
- Muntah setelah makan
- Berulang kali menimbang diri sendiri
- Minat mendadak dalam memasak
- Ingin makan sendiri, sembunyi-sembunyi atau memakai pakaian longgar

Remaja muda atau anak-anak yang menderita gangguan makan juga dapat mengalami gejala psikologis, termasuk berikut ini.
- Obsesi pada penampilan
- Harga diri dan kepercayaan diri rendah
- Mengekspresikan rasa bersalah setelah makan
-Stres, kecemasan dan kemarahan
- Serangan panik
- Perubahan suasana hati yang ekstrem
- Menyakiti diri sendiri dan pikiran untuk bunuh diri

Berbicara dengan anak-anak tentang gangguan makan mungkin lebih sulit daripada yang dipikirkan, sangat berbeda dengan percakapan tentang pubertas atau menstruasi. Gangguan makan dapat berdampak pada kesehatan mental. Oleh karena itu, memilih kata-kata harus dengan hati-hati. Yang terpenting, dengarkan mereka dan masalah mereka. Jika mereka benar-benar menderita kelainan makan, cari tahu mengapa mereka mengalaminya sejak awal.

Cari tahu tentang gangguan makan sehingga dapat menguraikannya untuk anak, tanpa membuat mereka khawatir. Jangan mengomentari tubuh mereka dengan cara apa pun. Bicaralah secara halus tentang bahaya diet dan bagaimana hal itu berdampak negatif pada tubuh.

Yang terburuk, ketika merasa tidak dapat melakukan intervensi lebih jauh terhadap gangguan makan mereka, carilah bantuan profesional. Tidak ada salahnya memilih terapi asalkan bermanfaat bagi anak.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Bridget Malcolm Berjuang Melawan Anoreksia, Kini Bangga Bisa Pull Up

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus