Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MATA Iman meruapkan rasa takut. Bocah dua tahun itu gentar ketika dua perawat Rumah Sakit Umum Sulawesi Tenggara mendekatinya. Tangisnya terdengar saat seorang perawat menusukkan jarum ke jarinya untuk mengambil contoh darah. Perutnya membuncit, tulang iganya menonjol. Pandangan sayunya terselip di matanya yang cekung. Tungkai kaki dan tangannya mengecil. Ia menangis lirih: Imam bahkan tak punya cukup tenaga untuk bersuara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo