Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BMW mengumumkan telah memulai produksi di pabrik baru mereka di Cina, Kamis, 23 Juni 2022. Pabrik baru dengan nilai investasi 15 miliar yuan (setara Rp 35,6 triliun) ini difokuskan untuk mempercepat produksi kendaraan listrik.
Pabrik yang berlokasi di Shenyang, Provinsi Liaoning, menjadi fasilias perakitan mobil ketiga BMW di Cina. Mengutip laporan Reuters, pabrik ini akan meningkatkan produksi tahunan BMW di Cina dari 700 ribu unit pada 2021 menjadi 830 ribu unit tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pabrik ini dirancang agar mampu memproduksi mobil listrik bertenaga baterai yang disesuaikan dengan permintaan pasar,” kata BMW.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BMW menyampaikan bahwa model pertama yang akan diluncurkan dari jalur produksi pabrik Lydia adalah i3.
Tesla dan produsen mobil Cina seperti BYD mendominasi pasar kendaraan listrik yang sedang booming di Cina, dengan penjualan lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu. Sementara itu, produsen global yang terkenal dengan mesin pembakaran internal seperti General Motors dan Volkswagen tertinggal dalam penjualan kendaraan listrik.
Mengutip data Asosiasi Manufaktur Otomotif Cina, hampir seperempat dari mobil yang dijual di negara itu dalam lima bulan pertama tahun ini ditenagai oleh baterai.
Sementara itu BMW menjual 208.507 kendaraan di Cina pada kuartal pertama tahun ini. Angka ini mengalami penurunan 9,2 persen dari tahun lalu. Cina merupakan pasar terbesar BMW.
REUTERS
Baca juga: BMW Uji Coba Kendaraan Logistik Swakemudi di Pabriknya, Begini Cara Kerjanya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto