Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pada Mulanya Ramah, Lalu Amarah

6 April 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AWALNYA Situ Gintung hanya sebuah tubuh air yang meluas karena terperangkap dalam cekungan. Belanda—ketika itu sedang menggali Kanal Banjir Barat untuk mengendalikan banjir di Jakarta—memanfaatkan airnya untuk irigasi.

1932:
Tanggul Situ Gintung dibangun. Dilengkapi dua pintu air dan sebuah spillway, tanggul itu dirancang tahan selama seabad, hingga 2032.

1933:
Pembuatan tanggul rampung. Luas waduk 31 hektare. Pintu air di ujung barat mengairi sawah di daerah yang kini bernama Rempoa, Kampung Utan, dan Bintaro. Pintu air di ujung timur mengairi sawah di sekitar Kampung Gunung.

1945-1970:
Perumahan mulai bermunculan di sekitar situ. Tanah di sekitarnya mulai diperjualbelikan.

1970:
Mulai dimanfaatkan sebagai tempat wisata taman dan perairan di bawah pengawasan Dinas Pengairan Jawa Barat.

2000:
Setelah Jawa Barat pecah menjadi dua provinsi, pengawasan situ diambil alih Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Banten.

Akhir 2006:
Pengawasan Situ Gintung dialihkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Luas situ kala itu tinggal 21,5 hektare.

23 Februari 2007:
Lurah Cireundeu Chairul Sadudin mengirim surat kepada Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang, yang menyebutkan adanya kerusakan permanen pada pintu air utama. Ia meminta Dinas Bina Marga memperbaiki kerusakan itu.

Akhir 2007:
Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane melakukan inspeksi tahunan terhadap Situ Gintung dan tidak menemukan hal yang mencurigakan. Balai memutuskan membangun jogging track di tepi situ untuk mencegah penyerobotan lahan situ.

2008:
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Mitigasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, melakukan penelitian di Situ Gintung. Ia menemukan adanya kerusakan pada spillway dan jembatan tanggul, namun belum melaporkan kerusakan itu.

27 Maret 2009:
Tanggul jebol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus