Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan rumput Jakarta International Stadium atau JIS tidak sesuai dengan standar FIFA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesimpulan itu disampaikan setelah keduanya bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengunjungi stadion yang dibangun era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa, 4 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peninjauan ini dilakukan untuk mengecek kelayakan JIS sebagai tempat pertandingan Piala Dunia U-17 2023. Ajang piala dunia level U-17 itu rencananya akan digelar November-Desember mendatang.
Menurut Basuki Hadimuljono, salah satu poin utama yang dievaluasi dari JIS adalah penggunaan rumput yang tidak sesuai standar FIFA. Menurut dia, rumput di JIS harus diganti dengan yang baru.
"Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kami evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput," kata Basuki.
Soal rumput JIS yang tidak sesuai standar FIFA itu, Basuki mendasarkan pada pernyataan ahli agronomi rumput bernama Kamal. Tidak dijelaskan lebih jauh soal latar belakang Kamal.
Kamal yang ikut dalam peninjauan ke JIS bersama Erick Thohir dan Basuki, dan ikut melihat rumput JIS.
"Bapak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion. Menurut beliau harus diganti ini kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja. Mungkin jangka panjang harus diubah rumputnya," kata Basuki.
Senada dengan Basuki, Ketua Umum PSSI Erick Thohir juga mendasarkan pendapatnya pada Kamal, orang yang disebut sebagai ahli agronomi rumput.
Erick mengatakan berdasarkan ahli agronomi rumput Kamal, perbaikan rumput di JIS dapat memakan waktu tiga bulan. Permasalahan rumput di JIS menyangkut media tanam sintesis, sehingga akar rumput alami tidak masuk ke dalam tanah.
"Kalau jenis rumputnya sama dengan yang digunakan di Si Jalak Harupat, Gelora Bung Tomo, di Palembang, sama jenisnya. Solusinya, menurut Pak Kamal adalah memindahkan rumput yang sudah jadi seperti pekerjaan kita di GBK waktu Asian Games," kata Erick seperti dilansir dari Antara, Selasa, 4 Juli 2023.
Soal Kamal yang disebut-sebut sebagai ahli agronomi rumput, berdasarkan penelusuran Tempo, penulisan nama yang benar adalah Qamal Mutaqin. Sebuh dokumen menyebut bahwa Qamal adalah chairman Karya Rama Prima, perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan rumput.
Mengenal rumput hibrida JIS yang juga digunakan di sejumlah stadion Eropa
Soal rumput sebenarnya menjadi salah satu yang diunggulkan dari Jakarta Internasional Stadium (JIS). Jenis rumput yang digunakan adalah rumput hibrida berstandar internasional yang merupakan gabungan dari rumput sintetis dan alami.
Rumput hibrida ini selain dipasang di lapangan utama di dalam stadion juga di dua lapangan latih yang ada di luar bangunan utama stadion JIS.
Seperti ditulis Tempo.co pada 28 Desember 2022 lalu, Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Melisa S. Sjach, mengatakan rumput hibrida memiliki daya serap air yang lebih baik ketimbang rumput biasa.
Genangan air di lapangan JIS, manakala diguyur hujan, dirancang tak lebih dari 10 detik dengan pemakaian jenis rumput itu. “Lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan hanya menggunakan rumput natural, yakni hanya 300 jam pertandingan,” kata Melisa dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Desember 2020.
Rumput hibrida yang dipakai di lapangan latih JIS merupakan perpaduan lima persen rumput sintetis yang diimpor dari Italia dan 95 persen rumput natural jenis Zoysia Matrella. Satu lapangan latih membutuhkan 19 gulung rumput sintetis, di mana satu gulungnya berukuran 109x3,9 meter.
Untuk menanam rumput hibrida, mulanya media tanam diratakan terlebih dahulu dan dipadati menggunakan pasir. Setelahnya rumput alami pun ditabur, disusul dengan penggelaran rumput sintetis, pembalutan, serta masa penumbuhan rumput alami.
Sebagai perbandingan, rumput hibrida juga digunakan di stadion-stadion di Eropa seperti Allianz Arena Stadium milik klub raksasa Jerman Bayern Munchen, Wanda Metropolitano Stadium di Madrid, Spanyol, hingga Tottenham Hotspurs Stadium di London, Inggris.
Kelebihan lainnya adalah, rumput hibrida sangat cocok dengan kondisi iklim di pesisir seperti letak JIS di Jakarta Utara. Hal itu menjadi pertimbangan utama Jakpro menggunakan rumput hibrida lantaran stadion utama dan dua lapangan latih JIS berlokasi tak jauh dari pesisir Jakarta Utara.