Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memberlakukan penyekatan jalan di sejumlah titik selama PPKM Darurat Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021. Pengendara yang bekerja di sektor esensial dan kritikal dapat memanfaatkan aplikasi peta digital Google Maps atau Waze untuk melancarkan perjalanan.
Tanpa bantuan Google Maps atau Waze, pengendara yang harus pergi untuk urusan penting bisa terhambat dan harus putar balik. Kasus terakhir adalah polisi yang menyetop perjalanan petugas Paspampres di Jakarta Barat yang viral di media sosial.
Jika anggota Paspampres itu menggunakan peta digital, kemungkinan dia tidak dicegat polisi arogan di tengah jalan. Apalagi, lokasi penyekatan PPKM Jawa Bali akdang berubah baik lokasi maupun waktunya, seperti yang terjadi di Kota Depok, Jabar.
Menggunakan Google Maps, misalnya, pengendara akan ditunjukkan rute jalan tercepat tanpa melewati penyekatan PPKM Jawa Bali. Di situ tertera pilihan alat transportasi seperti mobil, motor, atau angkutan umum berikut estimasi waktu tempuhnya.
Pengendara mobil akan diarahkan ke jalur tol atau non tol, bahkan jalan alternatif. Google Maps juga selalu mengingatkan penggunaan masker untuk mencegah penyakit Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada aplikasi Google Maps, jalur penyekatan ditandai dengan tampilan tanda strip putih berlatar merah atau rambu dilarang masuk (verboden).
Untuk bisa mengetahui jalur penyekatan PPKM Jawa Bali, pengguna cukup mengaktifkan pilihan traffic di bagian menu Map Details. Setelah itu, pengguna bisa melihat tanda road closure atau penutupan jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengguna Google Maps bisa memberikan umpan balik apakah jalan itu masih ditutup atau sudah kembali dibuka selama masa PPKM Jawa Bali.
Baca:Viral, Diduga Mobil Google Maps Terperosok ke Sawah