Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menemukan sampah medis dari pemakaian masker dan sarung tangan selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan. Sampah medis yang dikumpulkan meningkat, tidak saja dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan, melainkan juga dari rumah tangga.
"Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masker bekas dan sarung tangan bekas yang berhasil dikumpulkan," kata humas Dinas LH DKI Jakarta Yogi Ikhwan di Jakarta, Sabtu 5 Desember 2020.
Peningkatan sampah medis khusus untuk masker medis sekali pakai dan sarung tangan selama pandemi juga terjadi secara signifikan di lingkungan rumah tangga. Hingga pertengahan November 2020, Dinas LH DKI Jakarta sudah menangani 860 kilogram sampah medis dari lingkungan rumah tangga.
Sementara sampah medis tergolong sampah B3 dari sekitar 182 Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) adalah 4.449.996,5 kilogram. Data sampah medis sampai 22 November 2020 itu berasal dari 73 rumah sakit yang menangani Covid-19 dan non Covid-19 109 unit.
Peningkatan sampah medis ini karena masker medis dan sarung tangan yang berasal dari rumah tangga di masa pandemi ini, dikategorikan limbah medis yang termasuk limbah berbahaya B3.
"Meski meningkat, penanganan limbah medis diatur dengan sistem yang sistematis," ucapnya.
Dia juga meminta warga masyarakat untuk mengikuti arahan dari Satuan Pelaksana (Satpel) Dinas Lingkungan Hidup di setiap Kecamatan yang secara rutin mengimbau masyarakat khususnya rumah tangga untuk memilah sampah bekas pemakaian masker dan sarung tangan.
"Setelah berada di TPS, sampah dipilah sesuai jenis dan sampah medis akan diberi tempat yang tertutup. Lalu diangkut oleh Satpel menuju dipo atau TPS limbah B3 di tingkat kota," ucapnya.
Baca juga: Ikatan Dokter Indonesia Sebut Masker Medis Sulit Terurai, Bisa Rusak Lingkungan
Setelah berhasil dikumpulkan Dinas Lingkungan Hidup, sampah medis tersebut akan dikelola oleh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terkait pengolahan limbah medis. "Dengan adanya sistem yang sistematis dalam penangan limbah medis, maka hal tersebut diharapkan tidak akan menimbulkan masalah baru bagi lingkungan," tuturnya menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini