Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pasar Mobil Sedan Medium April 2018 Anjlok

MPV dan SUV adalah dua segmen mobil yang menjadi pilihan konsumen kendaraan penumpang dalam negeri.

23 Mei 2018 | 06.35 WIB

Honda memperkenalkan Civic Hatchback Prototype saat berlangsungnya New York Autoshow 2016 di Manhattan, New York, 24 Maret 2016. Mobil sedan Hatcback atau sedan tak "berbuntut" ini pertama kali diperkenalkan luas saat berlangsungnya Geneva Autoshow 2016 lalu. REUTERS
Perbesar
Honda memperkenalkan Civic Hatchback Prototype saat berlangsungnya New York Autoshow 2016 di Manhattan, New York, 24 Maret 2016. Mobil sedan Hatcback atau sedan tak "berbuntut" ini pertama kali diperkenalkan luas saat berlangsungnya Geneva Autoshow 2016 lalu. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar mobil sedan domestik mengalami penurunan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan, sepanjang Januari—April 2018, sedan dengan kubikasi mesin sama dengan atau kurang dari 1.500 cc turun 8 persen menjadi 1.300 unit, sedangkan 1.501 cc sampai dengan 3.000 cc turun 14,7 persen menjadi 1.241 unit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tercatat hanya mobil sedan dengan kubikasi mesin di atas 3.000 cc yang menorehkan kinerja positif. Segmen ini bertumbuh 60,9 persen. Akan tetapi secara volume, kontribusi kelas ini sangat kecil.

Baca: Kisah Sukses Cuci Mobil QC30 Omzet Tembus 7 Ribu Unit per Bulan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gaikindo dalam kajian bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mengusulkan harmonisasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor. Menurut asosiasi yang menaungi hampir seluruh merek mobil, perbedaan PPnBM menjadi faktor utama pasar sedan terus tergerus.

Pabrikan menilai usulan Gaikindo untuk harmonisasi pajak belum tentu membuat permintaan naik singifikan. Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengatakan bahwa preferensi konsumen Indonesia terbilang sulit diubah. Mereka membutuhkan kendaraan yang bisa memuat banyak barang dan juga penumpang. Namun menurutnya harmonisasi pajak sedan adalah sesuatu yang baik.

“Saya pribadi melihat pasti ada yang akan memilih sedan, tapi mungkin itu dari pengguna hatchback. Kalau dari SUV [sport utility vehicle] atau MPV belum tentu,” katanya kepada Bisnis, Selasa 22 Mei 2018.

Baca: Idling Stop dan Keyless Mobil Akibatkan Kematian, Ini Sebabnya

MPV dan SUV adalah dua segmen yang menjadi pilihan konsumen kendaraan penumpang dalam negeri. Secara rata-rata, setiap tahun, keduanya menguasai hampir 50 persen pasar. Sementara itu hatchback hanya memberikan sumbangsih 3,1 persen tahun lalu.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan bahwa sedan bisa menguasai 10 persen—15 persen dalam 5—10 tahun setelah harmonisasi PPnBM diberlakukan. “Memang perlu waktu, tergantung merek, desain, fitur, harga, dan harus hemat BBM,” katanya.

Dalam jangka panjang, hal itu akan membuat pabrikan memproduksi mobil sedan di Indonesia. Pada akhirnya negara ini bisa dijadikan basis produksi untuk pengapalan ke negara lain.

BISNIS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus