Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengerahkan pasukan untuk mengawal ratusan massa Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi atau BPN Prabowo di kantor Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI, Jakarta Pusat, hari ini, Jumat, 10 Mei 2019. Pasukan sorban di leher dipadu dengan peci tersebut adalah personil Brimob Polri.
Baca: Soal Keaslian Ribuan Formulir C1 Temuan Polisi, Ini Kata Bawaslu
Pasukan sorban berdiri rapi di balik kawat pagar yang berhadapan langsung dengan massa pengunjuk rasa di Gedung Bawaslu RI. Sebagian massa BPN Prabowo, Persaudaraan Alumni 212, GNPF, dan FPI yang hadir di Bawaslu terlihat tidak senang dengan keberadaan anggota Brimob bersorban yang berjaga. bahlan, ada yang melontarkan kata-kata bernada ejekan.
"Palsu! Polisi pakai baret saja. Jangan pura-pura pakai peci," teriak seoramg pengunjung rasa.
Tak hanya itu, massa BPN Prabowo itu juga mendesak polisi supaya membuka pagar kawat dan membiarkan mereka masuk halaman Bawaslu. "Buka, buka pintunya! Buka, buka pintunya!"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simak Kembali: Rizieq Shihab, Sejak Mendirikan FPI hingga Aksi 212
Persaudaraan Alumni 212 menyatakan pengerahan massa tersebut bukan demonstrasi melainkan mendampingi BPN Prabowo-Sandi yang memgadukan kecurangan dalam Pilpres 2019. "Ini bukan demo, tapi mau lapor ke Bawaslu," ujar juru bicara PA 212, Novel Bamukmin, Jumat, 10 Mei 2019.
Lihat: Fakta Ribuan Formulir C1: Dari Teroris Hingga BPN Prabowo
Rencana melaporkan dugaan kecurangan itu sudah disampaikan oleh BPN Prabowo dalam konferensi pers kemarin, Kamis, 9 Mei 2019. Direktur Relawan BPN, Ferry Juliantono, menuturkan selain ke Bawaslu, laporan juga akan dilayangkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IMAM HAMDI