Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kembali memimpin dalam perolehan suara pemilihan legislatif 2019 di Provinsi DKI Jakarta. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan optimistis partainya bakal mempertahankan 28 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, sama dengan hasil pemilihan legislatif 2014.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami masih menunggu hasil resmi dari KPU. Tapi prediksinya akan ada tambahan dua kursi di sisa daerah pemilihan yang masih dihitung. Mudah-mudahan sama (28 kursi)," kata Gembong ketika dihubungi Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Gembong mengatakan, PDIP akan tetap berperan sebagai oposisi terhadap pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. PDIP bakal menjadi partai yang kritis atas kebijakan Pemerintah Provinsi. Tapi PDIP juga akan mendukung kebijakan pemerintah DKI yang sejalan dengan visi serta misi partai itu.
Ketua KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos, menolak membeberkan partai-partai yang unggul dalam pemilihan legislatif di Ibu Kota. Alasannya, KPU DKI masih berfokus menuntaskan rekapitulasi suara untuk pemilihan presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan DPRD DKI Jakarta.
KPU DKI Jakarta seharusnya merampungkan hasil rekapitulasi tingkat provinsi pada 12 Mei lalu. Namun, hingga tadi malam, KPU DKI Jakarta baru merampungkan rekapitulasi delapan dari sepuluh daerah pemilihan (dapil) di Ibu Kota. Musababnya, KPU Jakarta Timur belum menuntaskan rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan.
Rencananya, baru hari ini KPU Jakarta Timur akan mengirimkan hasil rapat pleno kepada KPU Jakarta tentang perolehan suara di dapil 4 dan dapil 5. "Kami sudah kasih support, monitoring, wejangan. Mudah-mudahan besok (hari ini) selesai. Jam berapa pun mereka kirim, kami akan mulai (rekapitulasi)," kata Betty.
Menurut Betty, lembaganya telah meminta izin dari KPU pusat untuk menambah waktu rekapitulasi selama tiga hari atau hingga 15 Mei 2019. "Kami prinsipnya (ingin) secepatnya selesai," ujar dia.
Tanpa perolehan suara di dapil 4 dan 5, Jakarta Timur, PDIP tercatat mengantongi 21 kursi, diikuti Partai Gerindra dengan 14 kursi, dan Partai Keadilan Sejahtera 12 kursi. Berdasarkan perolehan suara tingkat kecamatan di Jakarta Timur, ketiga partai ini diprediksi masing-masing mendapat tambahan empat kursi di DPRD.
Berbeda dengan PDIP yang perolehan kursinya ajek atau bahkan turun tipis, Gerindra dan PKS mendapatkan tambahan kursi. Pada Pemilu 2014, Gerindra meraih 15 kursi di DPRD DKI, sedangkan PKS hanya memperoleh 11 kursi.
Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI, Abdurahman Suhaimi, menyambut gembira hasil penghitungan sementara pemilihan legislatif di Ibu Kota. "Kami biasa dinilai kecil (perolehan suaranya), tapi kenyataannya justru besar," kata Suhaimi, kemarin.
Berdasarkan data sementara, Partai NasDem dan Partai Amanat Nasional diperkirakan mendapatkan tambahan kursi, dengan perolehan sama-sama tujuh kursi. Pada Pemilu 2014, NasDem hanya mendapat lima kursi dan PAN dua kursi.
Sementara itu, tiga partai diperkirakan akan kehilangan sebagian kursi di DPRD. Mereka adalah Partai Persatuan Pembangunan dari 10 kursi turun menjadi 1 kursi; Partai Kebangkitan Bangsa dari 6 kursi menjadi 4 kursi; dan Partai Golkar dari 9 kursi menjadi 6 kursi.
Adapun Partai Hanura, yang sebelumnya meraih 10 kursi, malah diperkirakan terlempar dari daftar penghuni gedung DPRD DKI untuk periode 2019–2024.
Penghuni baru gedung DPRD di Jalan Kebon Sirih adalah Partai Solidaritas Indonesia, yang diprediksi mengantongi delapan kursi. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta PSI, Michael Victor Sianipar, mengatakan partainya mendapat dukungan besar di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Semarang.
Michael mengklaim bahwa visi, misi, dan gaya kampanye PSI lebih mudah diterima pemilih di perkotaan. "Banyak faktor. Salah satunya karakter pemilih yang tak bisa dimungkiri perbedaannya," kata dia. FRANSISCO ROSARIANS
Perolehan Kursi Sementara di DPRD Jakarta
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo