Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) hari ini mulai mogok serentak di DKI Jakarta dan Jawa Barat selama lima hari mulai 28 Februari sampai 3 Maret 2022. Pemogokan ini dipicu kenaikan harga daging yang terus melonjak sehingga merugikan pedagang kecil dan konsumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pedagang memutuskan mogok jualan sebagai bentuk kekecewaan APDI terhadap tata kelola niaga pemerintah yang kerap mengabaikan pedagang kecil. Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta Mufti Bangkit Sanjaya menyebut kebijakan pemerintah lebih condong berpihak pada korporasi besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya berharap para stakeholder, baik dari importir maupun instansi terkait, agar tidak melahirkan solusi yang hanya kompromis dengan menahan gejolak sesaat dan hanya akan menambah pilu pedagang," kata Mufti kepada Tempo, Senin, 28 Februari 2022.
Mufti mengatakan harus ada goodwill untuk kebaikan semua pihak. "Jangan hanya mengambil keuntungan dari protes pedagang,” ujarnya.
Ia mengatakan saat ini harga daging sapi terlalu tinggi untuk dijual kepada konsumen yang daya belinya amat rendah, yaitu Rp 120.000 per kilogram. Namun ironisnya pedagang mendapatkan Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp130.000 dan ini tentu membuat pedagang rugi.
“Dilematis kalau harus melihat breakdown (rincian) modal para pedagang dan biaya-biaya operasional lainnya,” kata Mufti.
Mufti mengatakan mogok pedagang daging ini bukan mengekor mogok produksi para perajin tahu tempe sebelumnya. Pemogokan ini disebabkan nasib pedagang daging yang tidak pernah didengar pemerintah.
Kemarin, Ketua APDI Banten Timur Wahyu mengatakan mogok jualan digelar karena pemerintah tidak memiliki beban mental maupun moral untuk membantu para pedagang daging dengan menurunkan harga timbang hidup yang mencapai Rp 54 ribu sampai Rp 55 ribu. Selain harga daging timbang hidup, harga daging timbang karkas turut naik hingga Rp 108 ribu sampai Rp 110 ribu.
Baca juga: Pedagang Daging di Depok Merasa Lonjakan Harga Kali Ini tidak Wajar