Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Oli atau pelumas tidak ada masa kadaluarsa atau masa habis kelayakannya. Hanya saja, pengguna kendaraan harus memperhatikan beberapa hal yang bisa menurunkan kualitas. Salah satu hal penting yang dipahami adalah penyimpanan yang baik. "Pelumas tidak boleh kena sinar cahaya matahari langsung atau pun ditaruh di lantai tanpa pelapis," ujar Training dan Technical Enginering PT Perkasa Teknologi Indolube, Rialdy Fasha di Sirkuit Karting Sentul, Kamis 6 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyebut pelumas meskipun sudah dibuka tutupnya masih bisa digunakan hingga 2 bulan. Syaratnya penyimpanan yang benar dan diusahakan botol tetap tertutup rapat. Apabila pelumas telah mengalami perubahan, kata dia, lebih baik tidak dipakai lagi. Biasanya, mereka yang memiliki kendaraan dengan ukuran tanggung seperti 800 ml atau 1,2 liter sisanya akan disimpan untuk tambahan pengisian berikutnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika sudah dibuka maka bisa terjadi oksidasi. Pelumas akan mengalami perubahan seperti adanya endapan," ujarnya. Endapan tersebut, ia melanjutkan adalah aditif yang mulai terpisah dengan olinya. Endapan ini biasanya berwarna putih. "Selama tidak ada perubahan layak dipakai," ucapnya.
Penggunaan oli, kata dia, sebaiknya sesuai dengan rekomendasi pabrikan, misalnya 10W 30 atau 10W 40. Penggunaan yang tak sesuai bisa membuat mesin harus kerja berat karena pelumas terlalu kental atau mesin tak terlumasi sempurna karena pelumasnya terlalu encer. Penggunaan tak sesuai rekomendasi memang tidak akan berdampak besar. "Hanya saja kalau dilakukan terus menerus ada resiko kerusakan," ujarnya.