Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

19 Oktober 2017 | 11.09 WIB

Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk membahas kampung Dadap, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016. (TEMPO/ MAWARDAH)
Perbesar
Bupati Tanggerang Ahmed Zaki Iskandar memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk membahas kampung Dadap, Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016. (TEMPO/ MAWARDAH)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO. CO. Tangerang - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara yang dibangun di Perumahan Svarna Padi Alam Sutera adalah hoax. Zaki juga meminta masyarakat Kabupaten Tangerang tidak mudah terprovokasi oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

"Tidak benar ada pembangunan gereja. Pengajuan izin gereja juga tidak ada, itu hoax. Yang benar adalah kami menerbitkan izin pendirian sekolah umum Santa Laurensia," kata Zaki, Kamis, 19 Oktober 2017.

Menurut Zaki, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu hanya memberikan izin pendirian sekolah umum bernama Santa Laurensia di Kecamatan Sindang Jaya.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Zaki menyusul maraknya isu yang berembus di tengah masyarakat akan ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara. Disebutkan gereja tersebut akan didirikan di lokasi pembangunan sekolah Santa Laurensia, yakni di Perumahan Svarna Padi Alam Sutera, Kecamatan Sindang Jaya.

Pemkab Tangerang, kata Zaki, ingin meredam emosi masyarakat. Apalagi isu yang berkembang itu berbuntut ajakan pengerahan massa untuk menggelar aksi penolakan pembangunan gereja pada Jumat, 20 Oktober 2017.

Zaki berharap masyarakat tidak terpancing oleh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dia mengimbau masyarakat berpikir cerdas dan memahami informasi yang berkembang.

"Kita hidup di negara Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Jangan sampai hoax memecah-belah persatuan dan kerukunan umat beragama," tutur Zaki.

Dia juga meminta masyarakat Kabupaten Tangerang bersama-sama meredam informasi yang bisa memicu perpecahan kerukunan hidup bermasyarakat dan beragama di sana. "Jika ada masalah, sebaiknya dibicarakan dan diselesaikan dengan duduk bersama, bermusyawarah."

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tangerang Nono Sudarno menyebutkan sekolah itu telah mengurus izin pemanfaatan ruang, UKL, UPL, dan izin mendirikan bangunan. IMB untuk sekolah itu telah dikeluarkan instansi tersebut pada awal Oktober lalu.

Nono memastikan tidak ada izin gereja yang dikeluarkan. "Hanya izin sekolah Santa Laurensia dan semua perizinannya sudah lengkap," katanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Ayu Cipta

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus