Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok berencana akan menghidupkan kembali stasiun kereta api Pondok Rajeg, yang saat ini dalam kondisi mati suri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, stasiun yang berada persis di perbatasan antara Kota Depok dengan Kabupaten Bogor tersebut harus diaktifkan guna mengurai konsentrasi pergerakan masyarakat yang terpusat di Margonda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aspirasi Kota Depok direspons baik oleh Kemenhub. Dengan harapan di tahun 2022 stasiun tersebut bisa kembali beroperasi,” kata Dadang seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Depok berita.depok.go.id, Jumat 30 April 2021.
Dadang menyampaikan rencana pengoperasian kembali stasiun kereta api Pondok Rajeg itu dalam forum resmi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Hotel Aston Jakarta pada Kamis, 29 April 2021.
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka membahas Feasibility Studi (FS) reaktivasi stasiun kereta api. Salah satunya Stasiun Kereta Api Pondok Rajeg.
“Pemerintah Kota Depok mengusulkan itu agar layanan transportasi publik semakin nyaman. Saat ini kondisi stasiun itu hanya dilewati saja oleh kereta dari Stasiun Citayam ke Stasiun Nambo,” kata Dadang.
Stasiun Pondok Rajeg dibangun pada 1990-an. Pada era Orde Baru stasiun ini aktif menghubungkan pergerakan kereta api dari Parung Panjang hingga Cikarang. Kini kondisi stasiun tersebut tak terurus karena jalur kereta di sana sempat mati untuk pergerakan orang.
Stasiun ini berada di lokasi yang strategis, karena stasiun di samping perlintasan kereta Jalan Raya Kampung Sawah itu menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor dengan Kota Depok.
Saat ini, jalur yang melintasi Stasiun Kereta Api Pondok Rajeg mulai aktif kembali dilintasi kereta commuter dengan menghubungkan Stasiun Nambo, Kabupaten Bogor dengan Stasiun Citayam, Kota Depok. Jalur ini juga aktif dilintasi kereta barang yang mengangkut komoditas, seperti semen dan air minum kemasan dari Stasiun Nambo menuju Jakarta.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: DKI Akan Revitalisasi Semua Stasiun dan JPO di Jakarta