Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Rindu Alam di Puncak, Kabupaten Bogor yang telah mati kini berencana dihidupkan lagi sebagai kawasan wisata oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemda Provinsi Jabar berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum setelah meninjau kawasan wisata di Puncak, Kabupaten Bogor, Senin, 11 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, kawasan wisata Rindu Alam mati suri setelah salah satu ikonnya yaitu Restoran Rindu Alam ditutup pada Februari 2020.
Restoran itu didirikan oleh Letjen TNI Ibrahim Adji pada 1979. Namun karena masa kontraknya dengan Pemprov Jabar telah habis, restoran yang beroperasi pada 1980 itu ditutup.
"Siapa tahu dengan mengoperasionalkan Rindu Alam ini bisa mendapat PAD," kata Uu.
Menurut Uu dalam rencananya, area wisata Rindu Alam ini akan dimanfaatkan lagi menjadi restoran wisata, kafe, dan pusat jajan serba ada atau Pujasera. Ia memastikan arah pengembangan kembali akan memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
"Mau pakai yang mana, kita ambil yang lebih manfaat, lebih maslahat, tidak merugikan dan juga tidak melanggar aturan yang ada," ujar Uu. Ia mengatakan akan sangat berhati-hati memanfaatkan aset milik provinsi Jabar itu.
Pada 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Bogor berencana membongkar kawasan restoran Rindu Alam di Puncak Pass, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Pembongkaran dilakukan untuk pelebaran jalan di kawasan itu menjadi 11 meter.
Pada 11 Maret 2016, Wakil Gubernur Jawa Barat saat itu, Deddy Mizwar mengatakan akan merobohkan Restoran Rindu Alam 1 yang berada di Puncak Pass, Bogor, untuk dijadikan ruang terbuka hijau.
“Biar untuk ruang publik saja, untuk menikmati pemandangan segala macam, enggak boleh ada bangunan. Kita harus konsisten, kalau tata ruangnya enggak boleh, sekalipun punya kita, walaupun punya pemprov, bongkar,” kata Deddy Mizwar.