Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah tak heran DKI Jakarta bisa ekspor beras ke Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rusli berpendapat, ekspor beras 19 ton dari Jakarta ini wajar karena Arab Saudi telah kembali membuka pintu bagi para jemaah haji asal Indonesia. Karena itu, dia mengatakan, peluang pasar konsumen beras di sana terbuka lebar, khususnya karena akan banyak orang Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang diekspor ini kan juga ke Saudi Arabia. Di sana itu banyak sekali jamaah Indonesia, jamaah haji," kata Rusli saat dihubungi, Senin, 23 Mei 2022.
Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota jemaah haji sebanyak 100.051 orang. Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah menyatakan Indonesia merupakan negara dengan jatah jemaah haji paling banyak yang diberikan pemerintahnya pada 2022.
Menurut Rusli, jika ekspor beras dilakukan ke negara-negara yang mengonsumsi beras, seperti Vietnam, Thailand, China, Singapura, dan Jepang, hal itu baru bisa dikatakan bersejarah sebagaimana yang dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Jadi ini saya kira yang diekspor ini untuk memberikan nasi untuk para jemaah haji Indonesia. Tapi kalau ke Jepang malah bagus, beras Indonesia nembus Jepang," ucap Rusli.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin pelepasan ekspor 1 kontainer produk beras FS Yasamin ke Riyadh, Arab Saudi pada 20 Mei 2022. Ekspor 19 ton beras ini diklaim Anies sangat bersejarah karena baru pertama dilakukan dari Jakarta ke Arab Saudi.
Ekspor beras ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station dengan PT AL Raqeeb Universal Group. Beras ini diekspor dari Gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
"Ini adalah peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya kami mengekspor beras ke Saudi Arabia," kata dia dikutip dari siaran pers, Jumat, 20 Mei 2022.
Beras ekspor PT Food Station Tjipinang Jaya ke Arab Saudi itu bertipe bulir panjang atau long grain dengan varietas IR-64 Ciherang. Budi daya beras tersebut ditanam di Indramayu, Jawa Barat dan dipanen pada awal 2022.
"Pelepasan ekspor beras FS Yasamin sebanyak 1 kontainer 20 feet ke Riyadh Arab Saudi hari ini adalah penanda bahwa produk FS Yasamin dapat diterima dan diserap di pasar internasional, khususnya Arab Saudi," ucap dia.