Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Peer-review Science Advances, menunjukkan bakteri Porphyromonas gingivalis, yang menghancurkan jaringan gusi di mulut, terkait dengan demensia dan Alzheimer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti mengamati bakteri di otak orang dengan penyakit Alzheimer. Mereka juga melakukan tes pada tikus yang menunjukkan infeksi gusi menyebabkan peningkatan produksi amiloid beta, bagian dari plak amiloid yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel terkait:
Cokelat Hitam dan Anggur Merah buat Penderita Alzheimer
Beda Penyakit Alzheimer dengan Pikun
Cortexyme, yang mendanai penelitian tersebut, merancang serangkaian terapi untuk mengobati infeksi gusi dan berencana untuk menjalani uji klinis Fase 2 dan 3. Meski sebelumnya ada penelitian yang menghubungkan penyakit periodontal dan Alzheimer, para peneliti yang tidak berafiliasi dengan makalah ini mengatakan tidak ada cukup bukti yang menghubungkan keduanya.
Sementara itu, ada penelitian sebelumnya yang menghubungkan penyakit periodontal dan Alzheimer. Para peneliti yang tidak berafiliasi dengan makalah mengatakan tidak ada cukup bukti yang menghubungkan keduanya.
"Dalam penelitian, kami telah mendukung untuk mengungkap faktor risiko utama untuk penyakit Alzheimer, penyakit gusi belum muncul sebagai penyebab utama kekhawatiran," kata James Pickett, kepala penelitian di Alzheimer's Society yang tidak terlibat dalam makalah.
Hingga saat ini, penyakit Alzheimer belum ada obatnya. Penyakit yang dimulai dengan kehilangan memori ini mempengaruhi sebanyak lima juta orang di Amerika Serikat menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.