Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga di permukiman elit di Jakarta Selatan, seperti di Kemang Timur, diminta menanam pohon di lereng pinggir sungai untuk mencegah longsor. Imbauan ini disampaikan Plt Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji.
Para warga di permukiman elit diminta melakukan penghijauan khususnya yang berada dekat dengan aliran sungai yang rawan longsor. "Kalau mereka punya tanah sampai pinggir sungai, saran saya jangan dibangun sampai habis mendekati lereng," kata Isnawa di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Rabu 19 Maret 2021.
Disarankan tanah sekitar 3-5 meter tanah di pinggir sungai tidak didirikan bangunan di atasnya. Hal ini agar tidak membebani struktur fondasi tanah di lereng sungai tersebut.
Jika tanah lereng dan dekat aliran sungai diberi beban berat, tanah bisa labil akibat hujan deras dan rawan longsor. "Kalau semua dibangun, otomatis akan membebani kekuatan tanah itu. Sewaktu-waktu bisa roboh, baik jatuh ke sungai, atau menimpa warga di bawahnya," kata Isnawa.
Kasus lereng longsor itu pernah terjadi di permukiman elit di Kemang Timur XI, Jakarta Selatan. Pada saat meninjau longsor di Kemang, Isnawa melihat longsoran tanah menutupi aliran sungai di bawahnya dan memicu banjir.
Wali Kota Jakarta Selatan telah memetakan beberapa wilayah rawan longsor, yaitu di Kemang, Pejaten Timur, Jagakarsa, dan Lebak Bulus. Sebagian besar daerah rawan longsor itu berada di dekat bantaran sungai.
Baca juga: Sebab Banjir di Kemang, Pengamat: Perubahan Drastis Tata Ruang
Pemerintah KOta Jakarta Selatan akan melakukan perbaikan untuk mencegah terulangnya longsor dengan memasang turap dan dolken. Warga juga diminta untuk menanami pohon di dekat lereng dan tidak membangun di pinggir sungai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini