Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penuhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil dan Anak dengan Daun Kelor

Daun kelor bukan hanya pengusir setan tapi punya nilai gizi yang sangat tinggi dan sangat baik buat ibu hamil dan anak.

6 Mei 2018 | 10.21 WIB

Ilustrasi ibu hamil mengelus perutnya. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi ibu hamil mengelus perutnya. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Memenuhi kebutuhan anak tidak mahal. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Vektor, dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc,  memberi contoh daun kelor, yang dikenal masyarakat Indonesia sejak era penjajahan Belanda. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun, kala itu orang tidak menyadari besarnya manfaatnya tapi meyakini kelor sebagai daun pengusir setan. Teknologi memungkinkan peneliti mengetahui vitamin dan mineral yang tersimpan dalam daun kelor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kandungan kalium, yang amat baik untuk menjaga kesehatan jantung, pada kelor tiga kali lebih banyak daripada pada pisang. Vitamin A yang tersimpan di daun kelor empat kali dari wortel. Zat besi daun kelor setara dengan 25 ikat bayam. Vitamin C-nya setara dengan tujuh buah jeruk. 

“Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi di daun kelor itu setara dengan empat gelas susu. Protein daun kelor dua kali lipatnya yogurt. Makanya Bu, perkenalkan si kecil pada daun kelor. Anda bisa mengolahnya menjadi sayur bening,” kata Elizabeth mengimbau.

Daun Kelor. Tokopedia

Di era modern, teknologi memungkinkan daun kelor diolah menjadi serbuk lalu dikemas dalam bentuk kapsul. Perubahan bentuk ini mengubah konfigurasi vitamin dan mineralnya.  “Kaliumnya jadi 10 kali lipat, kalsiumnya 17 kali lipat, dan proteinnya sembilan kali lebih banyak. Namun vitamin C-nya rusak, tinggal setara dengan setengah buah jeruk saja,” urainya.

Khusus untuk kaum hawa, Elizabeth mengingatkan beratnya tanggung jawab selama hamil. Saat berbadan dua, asupan vitamin dan mineral mesti dipantau. Jika tidak, kesehatan ibu dan janin taruhannya.

Saat kekurangan zat besi, misalnya, ibu hamil rawan keguguran. Kalaupun bisa bersalin, bayi berisiko lahir cacat, prematur, atau berat badan lahir rendah. 

“Jika kekurangan vitamin D, bayi bisa kena diabetes tipe 1 yang membuatnya bergantung pada insulin. Selain itu, berisiko terkena asma dan skizofrenia. Jika kekurangan kalsium, ibu hamil mengalami hipertensi, preeklamsia, dan kejang. Bayi yang dilahirkan pun berisiko mengalami penyakit serupa. Kalau Anda kekurangan semua elemen ini, anak akan stunting,” tutur Elizabeth. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus