Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Katedral Jakarta menggelar misa Natal pada Senin, 25 Desember 2023. Tema Natal kali ini bertajuk Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo menjelaskan tema itu dikutip dari Lukas 1:14. Jika dibedah kalimatnya, kemuliaan Allah diartikan dengan manusia yang benar-benar hidup sesuai kodratnya sebagai ciptaan makhluk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengambil rangkaian tiga kata khalik-makhluk-akhlak mulia. Ketiganya memiliki makna yang dalam. Di mana di hadapan Sang Khalik, manusia adalah makhluk yang mesti bersembah sujud.
“Sembah sujud itu mesti diwujudkan dalam ibadah resmi, doa pribadi, ziarah dan ungkapan-ungkapan yang lain,” kata Suharyo di Gereja Katedral pada Senin, 25 Desember 2023. Itulah yang dimaksud dengan kemuliaan Allah.
Akhir-akhir ini, ia melihat fenomena kesenjangan yang ada di masyarakat, tetapi ia bangga karena Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara paling dermawan di dunia pada 2023.
Data itu diambil dari World Giving Index yang dirilis oleh Charities Aid Foundation. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik Nasional mengumumkan bahwa ada kesenjangan pendapatan dan kekayaan semakin besar.
Masalah lainnya muncul pada data survei Status Gizi Nasional pada 2022. Di mana angka prevalensi tengkes atau stunting anak-anak di bawah lima tahun adalah 21,6 persen yang artinya masih tinggi.
Ia juga menyorot jumlah sampah makanan yang dibuang di Indonesia masih tinggi, yakni Rp 330 triliun pada 2022. Data-data di atas, kata Suharyo, berdampak pada pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan wilayah hidup lainnya.
Suharyo berujar perayaan Natal ini harus membangkitkan rasa kepedulian antarumat manusia. “Kepedulian umat Kristiani juga dituntut untuk terus bertumbuh dalam semangat cinta tanah air,” ucapnya. Konteks cinta tanah air itu merujuk pada Pemilu 2024. Di mana masyarakat dapat terlibat aktif ikut memilih dengan cerdas.
Ia berharap Pemilu 2024 mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang berpegang tehuh pada cita-cita bangsa. “Memiliki integritas, yang berpihak kepada saudari saudara kita yang karena berbagai sebab terpinggirkan, yang memiliki rekam jejak yang terpuji serta menjunjung tinggi martabat manusia,” ucapnya.