Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Presiden Prabowo berkunjung ke Cina bertemu Xi Jinping.
Keduanya membicarakan pengelolaan bersama Laut Cina Selatan.
Isu ini tabu dibicarakan di kalangan diplomat karena menyangkut kedaulatan.
PERNYATAAN bersama Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Cina Xi Jinping soal Laut Cina Selatan memicu polemik. Pernyataan itu menyebutkan bahwa kedua negara menyepakati pengembangan bersama di wilayah-wilayah tumpang-tindih dan membentuk Komisi Pengarah Bersama Antarpemerintah untuk penerapannya. Frasa "pengembangan bersama" itu membuka peluang bagi Cina untuk menguatkan klaim mereka atas "sembilan garis putus-putus" di wilayah Laut Cina Selatan, yang bertentangan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut dan sikap politik luar negeri Indonesia selama ini.
Kementerian Luar Negeri RI buru-buru mengklarifikasi bahwa Indonesia tetap pada posisinya menolak klaim tersebut. Namun Cina menyatakan akan menindaklanjuti konsensus itu dengan "mengeksplorasi hal-hal spesifik, seperti isi dan cara kerja sama”. Beberapa pakar hukum internasional memperingatkan bahwa pemerintah tidak boleh bermain dua kaki dalam isu ini. ●
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo