Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Putri Candrawathi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Bertemu dengan Ferdy Sambo saat duduk di bangku SMPN 6 Makassar.
Anak seorang pensiunan TNI berpangkat brigadir jenderal.
STATUS hukum Putri Candrawathi, istri Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, berputar 180 derajat dalam tempo satu bulan. Awalnya ia melapor sebagai korban pelecehan seksual Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, sopir sekaligus ajudan suaminya, ke Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli lalu. Pada hari itu Yosua tewas di rumah dinas Ferdy di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan, Tim Khusus Badan Reserse Kriminal Polri menetapkan perempuan 48 tahun ini sebagai tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua. “Ibu PC berada di lokasi kejadian sejak di rumah pribadi di Jalan Saguling III sampai rumah dinas dan melakukan kegiatan yang menjadi bagian dari perencanaan pembunuhan terhadap Brigadir Yosua,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi pada Jumat, 19 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Brigadir Yosua tewas sehari setelah ulang tahun pernikahan ke-22 Putri dan Ferdy. Pasangan ini berkarib sejak remaja. Mereka bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Makassar, salah satu sekolah bonafide di kota itu. Banyak anak pejabat yang mengenyam pendidikan di sekolah yang didirikan pada 1960 tersebut. Putri anak seorang perwira tentara yang pensiun dengan pangkat brigadir jenderal. Sedangkan Ferdy adalah putra William Sambo, pegawai di Dinas Peternakan Kota Makassar.
Hubungan Putri dan Ferdy sudah dekat sejak SMP. Keduanya berpisah karena Putri mengikuti ayahnya yang berdinas di luar Pulau Sulawesi. Ferdy masih bermukim di Makassar dan melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1. Sewaktu kuliah, Putri masuk Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta, dan Ferdy menjadi taruna Akademi Kepolisian di Semarang.
Meski menggenggam ijazah dokter gigi, Putri tak pernah berpraktik. “Menjadi ibu rumah tangga saja,” ujar Arman Hanis, sahabat Ferdy Sambo sewaktu di SMA. Arman kini ditunjuk menjadi penasihat hukum Ferdy dan Putri dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Pada 1999, Ferdy melamar Putri dan menikah setahun kemudian. Kala itu, Ferdy berpangkat inspektur satu. Sejoli ini menggelar pesta resepsi di gedung Balai Kartini, Jakarta Selatan. Dari pernikahan dengan Ferdy, Putri memiliki empat anak.
Dari berbagai foto yang beredar di media sosial, Putri kerap tampil modis. Kasus kematian Yosua dikabarkan membuat jiwanya terguncang. Putri beberapa kali menjalani pemeriksaan dan asesmen psikologis dari berbagai lembaga sejak misteri pembunuhan Brigadir Yosua terkuak.
Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mengatakan timnya mendatangi rumah Putri pada Sabtu, 16 Juli lalu, untuk mengkaji permintaan perlindungan sebagai korban perundungan seksual. Upaya itu gagal. “Tidak ada tanya-jawab karena dia menangis terus,” tuturnya.
Tim LPSK kembali mendatangi rumah Putri di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 Agustus lalu. Edwin mengatakan tim psikolog dan psikiater kembali tak memperoleh informasi yang signifikan. Putri justru berkali-kali mengungkapkan rasa malu atas kematian Brigadir Yosua.
Namun ia tak menerangkan penyebab aib tersebut. LPSK belakangan menolak melindungi Putri karena polisi menyetop pengusutan dugaan pelecehan. Polisi juga menghentikan kasus kekerasan seksual yang pernah dilaporkan Putri.
Putri Candrawathi hanya muncul sekali ke publik tatkala menjenguk Ferdy Sambo yang dikurung di Markas Korps Brigade Mobil, Depok, Jawa Barat, pada Ahad, 7 Agustus lalu. Ditemani pengacaranya, dengan wajah tertutup masker, ia meminta maaf dan menyatakan tetap mencintai suaminya. “Saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya serta mohon doa agar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini,” kata Putri.
AGUNG SEDAYU
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo