Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pembangunan jembatan layang multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, baru tercapai 30 persen, padahal proyek itu ditargetkan rampung pada 15 Oktober nanti. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan, mengklaim pengerjaan bakal selesai tepat waktu meski ada sejumlah kendala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tambah pekerjanya jadi 100 orang," kata Yoory kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, kendala yang dihadapi antara lain lokasi yang sempit dan banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang sehingga menyulitkan dalam memasang fondasi. Skema pengerjaan jembatan yang simultan untuk kedua sisi di lahan yang sempit menambah tingkat kesulitan penggarapan. Persoalan lainnya, sebelumnya, jumlah pekerja pembangunan jembatan yang akan menghubungkan stasiun dengan Pasar Tanah Abang tersebut sedikit, yakni cuma 40 orang.
Yoory pun mengungkapkan kesulitan lainnya, yaitu pengecoran fondasi dilakukan bersamaan dengan pemasangan atap skybridge. Walhasil, jembatan digarap nonstop 24 jam.
Jembatan penyeberangan multiguna Tanah Abang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter, tepat di atas Jalan Jatibaru Raya. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan proyek jembatan senilai Rp 35,8 miliar tersebut bisa digunakan per 15 Oktober nanti. Jembatan ini dirancang untuk menampung 446 PKL dan mulai digarap pada 3 Agustus lalu.
Sementara itu, untuk zona A, proyek skybridge telah selesai pada pengerjaan material baja dan precast. Kemudian penggarapan dilanjutkan dengan pemasangan lantai. Saat ini proyek pembangunan telah memasuki zona B.
Para pekerja juga telah mengecor pedestal dan fondasi, serta membuat pengerasan baja dan pengerasan lantai. Total panjang material baja yang terpasang sudah mencapai 187 meter dengan tinggi 12 meter. Untuk pengerjaan lantai dua, precast yang sudah terpasang kurang-lebih 115 meter.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah DKI Jakarta, Irwandi, mengatakan sekitar 200 PKL untuk sementara dilarang berjualan selama pengerjaan skybridge Tanah Abang. Menurut dia, skema pembangunan yang langsung dikerjakan bersamaan pada kedua sisi jembatan ditempuh untuk memenuhi tenggat pengoperasian pada medio Oktober. Skema itu membuat lahan PKL harus dikosongkan.
"Dari total 375 pedagang di sana (Jalan Jatibaru Raya), setengahnya terdampak," tuturnya.
Irwandi juga menyatakan para pedagang itu telah sepakat untuk libur selama dua pekan mengingat Dinas Koperasi tak bisa menyediakan lahan sementara bagi mereka. Selain karena keterbatasan lahan, kata dia, perubahan skema kerja dilakukan secara tiba-tiba. "Kalaupun ada lahan, jauh, sehingga enggak ada yang beli, percuma juga." INGE KLARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo