Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyarankan penggunaan tabir atau penyekat transparan di setiap meja makan restoran saat PSBB Transisi. Apalagi di Jakarta yang masih menjadi zona merah dengan penambahan ribuan kasus aktif per harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi seharusnya pelanggan juga dilindungi, yaitu dengan penggunaan tabir," kata dia saat dihubungi, Kamis, 15 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, pelanggan semestinya akan berpikir ulang untuk makan di tempat atau dine in di rumah makan dan restoran lantaran kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota masih tinggi. Namun pada masa PSBB transisi ini resto diperbolehkan kembali menyediakan layanan makan di tempat.
Untuk mencegah penularan virus corona di restoran atau warung, Tri menyarankan pemilik usaha memasang tabir di antara pengunjung.
Epidemiolog itu mengusulkan pemasangan tabir di seluruh rumah makan, baik yang berlokasi di zona merah, kuning, ataupun hijau. Dia mencontohkan restoran-restoran di Thailand yang tetap memproteksi pelanggannya dengan tabir, meski kasus Covid-19 hampir menyentuh nol.
"Jadi mulai dari merah sampai kuning dan hijau pakai tabir lah sampai ada vaksin," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menyetop pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Jakarta lantas kembali ke masa PSBB transisi mulai 12 Oktober sampai 25 Oktober 2020. Restoran kembali diizinkan menerima tamu yang ingin makan di tempat, tapi jumlahnya dibatasi.