Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Psikolog Sebut 3 Peran Buat Memutus Mata Rantai Tawuran Pelajar

Psikolog Universitas Pancasila Aully Grashinta menyebut ada tiga peran yang dapat memutus mata rantai budaya tawuran di kalangan remaja atau pelajar.

17 Juli 2018 | 16.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi tawuran pelajar. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi;

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Aksi tawuran menjadi pemandangan awal yang memprihatinkan saat tahun ajaran baru dimulai. Hal itu terbukti dengan penangkapan puluhan remaja yang diduga hendak melakukan di Bogor, Jawa Barat.

Psikolog Universitas Pancasila, Aully Grashinta mengatakan, aksi tawuran pelajar merupakan mata rantai belum bisa diputuskan hingga saat ini dan menjadi budaya yang terus turun menunurun.

Anak yang beranjak dewasa sedang dalam tahap menemukan dirinya sendiri. “Yang bisa dia lakukan adalah meng’attach’ dirinya dengan kelompok tertentu. Bisa kelompok teman sebaya (geng temen main), kelompok teman sehobi (motor, basket, dll), atau teman sekampung, pada saat itulah mereka menemukan sebenarnya ‘siapa’ dirinya dan apa yang diingi kan,” tutur Aully.
Baca : Kata Psikolog Soal Tawuran Pelajar di Hari Pertama Masuk Sekolah

Salah satunya adalah kelompok sekolah. Mereka menjadi bagian dari kelompok tersebut. Sehingga agar tetap diterima oleh kelompok maka mereka conform terhadap apa yang dilakukan oleh kelompok.

“Nah karena merasa sebagai bagian dari kelompok maka terjadi saling mempengaruhi. Dan tawuran menjadi budaya dan menjadi semangat bersama,” kata Aully.

Untuk itu, kata Aully, ada tiga peran yang dapat memutus mata rantai budaya tawuran di kalangan remaja yakni pihak sekolah misalnya dengan membuat kelas bersama sekolah yang suka tawuran. “Lalu memindahkan 1 cohort (3 angkatan) sehingga putus hubungannya,” kata Aully.

Kedua jelas orang tua dan sekolah harus memberikan kesempatan dan arahan agar anak-anak lebih dapat mengembangkan potensi dengan melakukan hal-hal yang positif.
Simak juga : Penyebab Komisi ASN Selidiki Pencopotan Wali Kota Oleh Anies Baswedan

“Yang ketiga ya masyarakat, saat melihat remaja berkumpul merencanakan tawuran ya harus lekas bertindak RT RW kawasan tawuran juga sudah harus peduli,” kata Aully.

Diketahui sebelumnya, dua aksi pelajar yang hendak melakukan tawuran sempat dihalau oleh Aparat Kepolisian Kabupaten dan Kota Bogor, Senin 16 Juli 2018. Alhasil, puluhan pelajar dan beberapa senjata tajam diamankan oleh jajaran kepolisian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus