Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan orang yang tergabung dalam Forum NGO Tangerang Raya menggeruduk kantor Pusat Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Mereka meminta pemerintah serius dalam menyikapi persoalan percaloan masuk kerja pada lingkup kerja Pemkot Tangsel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua GMNI Reza menyebut proses percaloan masuk kerja sebagai tenaga honor mencederai marwah Pemkot Tangsel. Ia meminta Pemkot Tangsel bertindak tegas menyikapi persoalan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami meminta Pemkot Tangsel bertindak tegas dan mencopot oknum oknum kepala Dinas jika terlibat dalam praktik percaloan kerja," kata dia, Rabu 22 November 2023.
Dirinyapun meminta Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie untuk turun menemui massa aksi dan berdiskusi.
"Kami datang dengan damai dan meminta kehadiran bapak wali kota dan kepala OPD untuk berdiskusi dan buka bukaan atas persoalan ini," jelasnya.
Sementara itu Koordinator Aksi Saiful Basri meminta dengan tegas Inspektorat memeriksa oknum Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan Kepala Satpol PP Kota Tangerang Selatan untuk segera diperiksa.
"Kami meminta Inspektorat memeriksa kepala Disdukcapil dan Kasatpol PP atas persoalan ini," ujarnya.
Kata Marcel, sapaan akrabnya, upaya tegas Pemkot Tangsel dapat memberikan efek jera agar kasus tersebut tidak kembali terulang.
"Semua oknum terlibat harus diperiksa, agar kedepannya tidak akan ada lagi korban percaloan," ujarnya.
Bahkan, kata Marcel, saat ini aparat Kepolisian telah mengamankan seorang ASN. Hal itu menunjukan jika lingkup kerja Pemkot Tangsel tidak sehat.
"Kami hanya minta Wali Kota Tangsel tegas dan periksa semua oknum dalam persoalan ini. Ditangkapnya ASN merupakan bentuk nyata cacatnya sistem pemerintahan disini," ujarnya.
Pantauan TEMPO, puluhan orang pengunjuk rasa membawa poster dan bendera merah putih. Mereka juga membentangkan spanduk berisi tuntutan.
Pilihan Editor: Polisi Tangkap ASN Tangsel yang Menipu Banyak Orang untuk Jadi Honorer, Salah Satu Korbannya Polisi di Polda Metro