Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ira Koesno menjadi moderator dalam debat capres dan cawapres yang digelar Kamis, 17 Januari, 2019 malam di Hotel Bidakara, Jakarta. Dalam debat pilpres 2019 itu, ia ditemani oleh presenter Imam Priyono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Ira Koesno tentu tak asing lagi, ia pernah berkarier di pertelevisian. Ira juga pernah menjadi moderator pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Dalam debat pilpres 2019 Ira Koesno berhasil mempresentasikan suasana formal, dengan memilih busana bernuansa gelap dan modern.
Ira Koesno dan Imam Priyono moderator Debat Pilpres 2019 sesi pertama antara pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Maruf Amin dan pasangan calon presiden dan wakil Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Jakarta, Kamis 17 Januari 2019. TEMPO/Subekti.
Gaya bicara dan kepintarannya membuat publik terkesima. Tak hanya itu presenter yang usianya hampir setengah abad tahun ini juga terlihat awet muda. Ira Koesno mengungkapkan untuk menjaga tubuhnya tetap bugar dan sehat, yang paling penting adalah menjaga asupan makanan, olahraga, dan cukup tidur. “Tujuannya bukan sekadar langsing lalu enak dipandang, tapi demi kesehatan," kata perempuan dengan tinggi badan 168 sentimeter dan berat 58 kilogram itu.
Ira Koesno juga rutin berkonsultasi ke beberapa dokter, yakni dokter penyakit dalam konsultan endokrin metabolik, dokter gizi, dan dokter kulit. Dari dokter gizi, ia mendapat saran tentang menu diet yang harus diterapkan, khususnya jika berat badan sudah mulai naik. “Diet itu harus dinikmati dan jangan sampai menyiksa diri,” ujarnya. “Soalnya ujung-ujungnya malah enggak turun-turun berat badan.”
Sedangkan untuk olahraga, wanita 49 tahun, itu sempat rutin melakukan pilates dua kali seminggu, dan treadmill. Tapi sekarang, menurut dia, jadwal olahraganya berantakan karena sibuk bekerja dan kelelahan. “Sekarang kalau udah capek, pilih tidur,” ujar Ira Koesno.