Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Raja Juli Antoni, salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia, dilantik sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang atau ATR/BPN oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, pada Rabu, 15 Juni 2022 silam. Dilantiknya Raja Juli sebagai Wakil Menteri menggantikan Surya Tjandra yang merupakan rekan satu partainya yang maju sebagai Menteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir dari laman psi.id, Toni (panggilan akrab Raja Juli Antoni) selain menjabat sebagai Wakil Menteri ATR/BPN juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina DPP dan anggota Mahkamah Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Namun sebelum bergabung dengan PSI, dulunya Toni merupakan kader PDIP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni ditugasi Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia. Selain diberi tugas untuk menyelesaikan konflik agraria, Toni juga diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk mempermudah proses sertifikasi tanah masyarakat, dan memberantas praktek mafia tanah, serta menekan ego sektoral antar-lembaga.
“Mestinya seluruh kementerian, seluruh stakeholders yang ada di negeri ini harus bekerja sama untuk memecahkan masalah secara bersama, kolaboratif, kolektif, dengan bekerja sama antar kementerian/kelembagaan," kata Juli.
Profil Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni merupakan politikus dan Kader PSI yang lahir pada 13 Juli 1977 di Pekanbaru, Riau. Pada 2001, dirinya berhasil meraih gelar sarjana di IAIN Syarif Hidayatullah atau yang saat ini menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada 2004, Toni mendapatkan beasiswa Chevening Award sehingga dapat melanjutkan studi S2 di The Department of Peace Studies Universitas Bradford, Inggris. Setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award yang memungkinkan dirinya untuk melanjutkan studi magisternya di Inggris, Toni juga mendapatkan beasiswa dari Australian Development Scholarship atau ADS sehingga dapat membuat Toni melanjutkan studinya di School of Political Science and International Studies, University of Queensland, Australia.
Pada 2009, Toni sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif dari PDIP untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX yang meliputi Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka. Namun Toni tidak terpilih sebagai anggota DPR RI karena perolehan suaranya yang kurang alias tidak memenuhi target.
Selain itu, Toni juga pernah mencalonkan diri sebagai kandidat Ketua Umum PP Muhammadiyah periode kepemimpinan 2015 hingga 2020. Namun demikian, tidak sampai terpilih, Toni mengundurkan diri dengan alasan karena ingin fokus membangun PSI.
Secara profesional, Raja Juli Antoni juga sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute dan Direktur Eksekutif The Indonesian Institute. Nama Raja Juli Antoni mulai dikenal di panggung perpolitikan, selain di Partai Solidaritas Indonesia, ketika dirinya bergabung dalam Tim Kampanye Nasional atau TKN sebagai Wakil Sekretaris dan Juru Bicara TKN untuk calon Jokowi - Ma’ruf Amin di gelaran Pemilu Presiden 2019.
TIM TEMPO
Pilihan editor : Profil Partai Solidaritas Indonesia, Partai yang Dorong Kaesang Maju Sebagai Calon Wali Kota Depok