Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tak jauh dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara terlihat banyak warga yang berjualan, di antaranya terdapar sederet pedagang keliling yang menjual air bersih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO menyusuri bagaimana para pedagang ini menyalurkan air bersih untuk warga sekirar pada Sabtu, 23 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka menjual air bersih menggunakan gerobak dorong yang dapat mengangkut hingga 20 jerigen dalam sekali jalan. Setiap jerigen mampu menampung 20 liter air bersih menuju masing-masing rumah warga yang tidak jauh dari Kanal Banjir Barat (KBB).
Salah seorang pedagang air bersih menunjukkan tempat pengisian air yang menjadi penyuplai para pedagang keliling. Di sana, Asep, pemasok air bersih, memaparkan bagaimana ia turut mengisi jerigen-jerigen itu dengan air bersih sebelum dibawa pergi oleh para pedagang keliling.
"Buat diantar ke rumah-rumah yang nggak pasang ledeng", kata Asep sambil memperlihatkan proses pengisian air ke jerigen.
Tarif yang diterapkan untuk satu jerigen air bersih yang dijual ecer ini berkisar dua ribu rupiah. Dalam sekali pemesanan, jelas Asep, tak jarang warga membeli banyak jerigen sekaligus.
Asep menerangkan bahwa air yang ia peroleh berasal dari pipa penyaluran PAM Jaya. Ia turut menyebut bahwa air yang ia terima relatif bersih. Ia menyampaikan, "Alhamdulillah ngga pernah (keruh) air PAM ini."
Air bersih yang diperoleh dari pipa penyaluran PAM ini, kata Asep, mampu bertahan dan tidak keruh hingga berbulan-bulan meski beraroma kaporit.
"Ngga berubah, biar berbulan-bulan nggak berubah. Paling bau kaporit," jelasnya.
Selain dari pipa penyalur, Asep menerangkan bahwa ada truk tangki yang juga mengantar air bersih ke para pedagang air keliling ini. Truk yang mengangkut itu biasa mengisi toren-toren para penyuplai air bersih untuk kemudian dijual secara ecer.
Tak jauh dari lokasi Asep menyuplai air bersih, terlihat deretan toren air berukuran besar yang bertuliskan 'Kios Air PAM Jaya Reborn'. Di sana, TEMPO bertemu dengan Karli, pemasok air bersih untuk pedagang air keliling yang memperoleh suplai dari kiriman truk tangki, bukan dari pipa penyaluran PAM Jaya.
Karli menerangkan bahwa toren air yang ia punya sering diisi ulang lewat pengiriman air bersih dari truk tangki air PAM Jaya. Kemudian, air bersih itu mulai disalurkan ke warga sekitar yang ingin membelinya.
"Dari (truk) tangki masuk ke sini (toren air), baru nanti diisi ke jerigen ini," kata Karli sambil mengisi satu per satu jerigen yang hendak ia jual.
Senada dengan Asep, Karli menjelaskan bahwa warga sekitar IPA Hutan Kota lebih bergantung kepada air bersih yang disalurkan secara ecer ketimbang menimba di sumur sendiri. "Sumur itu airnya asin," ujarnya. Intrusi air laut di utara Jakarta menyebabkan air sumur menjadi asin.
Sebelumnya, PAM Jaya mengumumkan gangguan layanan air bersih dari Instalasi IPA Hutan Kota berupa suplai air yang berkurang hingga berhenti total. Gangguan air baku ini meliputi 18 kelurahan, di antaranya Penjaringan dan Pejagalan, wilayah terdekat dari IPA Hutan Kota.