Rumah Sakit Itu Dijual

SELAMA ini Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sutomo Surabaya terbagi di 2 tempat. Sebagian besar di Karang Menjangan dan sebagian lagi di Jalan Pemuda yang dikenal dengan RS Simpang. Keduanya terdiri dari bangunan peninggalan zaman Belanda, masing-masing dengan areal 9 dan 8 ha. Tapi nasib RS Simpang sebentar lagi akan berakhir. Sebab RS dengan 100 buah kamar itu sudah dijual sejak 3 tahun lalu kepada sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta. Harganya Rp 1,6 milyar. Alasan penjualan itu tak lain karena bangunannya sudah terlampau tua. "Sejak sebelum perang kemerdekaan dulu sudah dinyatakan sewaktu-waktu bisa ambruk" ujar dr. Soejoto Martoatmodjo, Direktur RSUP Dr. Sutomo. Dan memang dari salah seorang pegawai perusahaan yang membeli RS Simpang tadi disebutkan, bahwa yang penting memang areal yang 8 ha itu, bukan bangunannya. "Di situ akan dibangun Surabaya Plaza" kata si pegawai. Letaknya memang strategis, di tengah kota, hanya beberapa puluh meter dari Kantor Gubernur Jawa Timur. Adalah si pembeli RS Simpang itu pula yang bertindak sebagai kontraktor untuk memugar dan membuat baru bangunan-bangunan di kompleks RSUP Karang Menjangan. Biayanya diambil dari hasil penjualan RS Simpang tadi. Menurut dr. Soejoto dengan uang hasil penjualan itu kelak di RSUP Karang Menjangan akan berdiri ruang bedah sentral dengan 10 kamar operasi, ruang darurat, ruang pasien berlantai 3 dengan 120 kamar, 30 buah rumah pegawai ditambah 80 kamar bujangan. Dengan demikian RSUP Karang Menjangan yang selama ini memiliki 1.400 kamar pasien akan bertambah menjadi 1.520 kamar. Pembuatan bangunan baru di Karang Menjangan ini sudah dimulai sejak Maret lalu dan akan selesai akhir tahun depan. Setelah bangunan ini selesai dan dapat dipergunakan, barulah RS Simpang dibongkar.