Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, Anggota DPRD: Kurang Memahami Konsep Ilmu Kesehatan Lingkungan

Penjenamaan rumah sakit jadi rumah sehat disebut rancu karena punya makna berbeda.

8 Agustus 2022 | 16.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Logo Rumah Sehat Untuk Jakarta di RSUD Cengkareng. Foto: PPID Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyebut penjenamaan rumah sakit jadi rumah sehat mengalami kerancuan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan branding 31 rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.

Menurut Gilbert, kerancuan terjadi karena istilah Rumah Sehat telah digunakan dalam dunia kesehatan, yaitu untuk rumah tinggal yang sehat. 

"Rumah Sehat adalah rumah tinggal yang menurut Ilmu Kesehatan Lingkungan memenuhi persyaratan mulai dari ventilasi, pencahayaan, kepadatan hunian, pengelolaan limbah, sumber air, penyimpanan makanan dan kriteria lainnya,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan itu di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Karena alasan tersebut, mantan Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu mengatakan istilah rumah sehat tidak bisa dipakai menggantikan istilah rumah sakit. Alasannya karena rumah sehat dan rumah sakit punya makna berbeda.

Anggota Komisi B itu mempertanyakan alasan Anies Baswedan melakukan penjenamaan rumah sehat saat masa tugasnya sebagai Gubernur DKI tersisa dua bulan. Dia juga heran Menteri Kesehatan menyetujui kebijakan Anies meski ditegaskan tidak berlaku secara legal. 

"Baik Gubernur DKI mau pun Menteri Kesehatan jelas kurang memahami konsep Ilmu Kesehatan Lingkungan dan juga aturan Kemenkes mengenai kriteria rumah sehat," ujarnya.


Gilbert menyoroti alasan Anies dan Menkes bahwa penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta agar masyarakat lebih menyadari hidup sehat sebagai upaya preventif untuk menurunkan angka kematian dan mengurangi biaya layanan kuratif.

Dia mengatakan tidak ada konsep Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam bidang Promosi Kesehatan yang menyebutkan perubahan nama akan mengubah pola pikir, seperti mengganti nama seseorang untuk memperbaiki rejekinya.

"Terlebih dari realitas yang ada, upaya imunisasi di DKI dengan penduduk 11 juta saja kalah dengan provinsi di Jawa yang memiliki penduduk 35 juta dengan daerah yang luas. Ini harus dipikirkan," tambahnya. 


Gubernur Anies Baswedan mencanangkan penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta dan Pencanangan Bulan Imunisasi pada 3 Agustus lalu. Acara perubahan nama rumah sakit jadi rumah sehat itu dilakukan di halaman RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

Baca juga: Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, Ahli: Rebranding yang Tak Ada Dampak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus