Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Dari 251 trayek, Transjakarta baru mengoperasikan 124.
Pembukaan kembali rute yang dibekukan dilakukan secara bertahap sesuai kepadatan penumpang.
Pengetatan anggaran akibat pandemi Covid-19 juga memaksa Transjakarta untuk berhemat.
JAKARTA – Meski pemerintah DKI Jakarta telah menerapkan berbagai kelonggaran dalam pembatasan sosial berskala besar transisi, belum semua rute bus Transjakarta dibuka kembali. Dari 251 rute, perusahaan daerah itu baru mengoperasikan busnya di 124 rute.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaksana tugas Kepala Sekretaris Korporat PT Transportasi Jakarta, Betris, mengatakan, satu per satu, mereka tengah menyiapkan pembukaan kembali trayek yang dibekukan. “Pelanggan yang terbanyak, itulah (rute) yang kami buka lebih dulu,” katanya kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Contoh terkini adalah Pondok Gede-Pulogadung (4F) dan Cibubur-BKN (7C). “Kami akan membuka rute lainnya secara bertahap, tapi tetap disesuaikan dengan load factor setiap rute itu,” ujar Betris. Mereka juga membuka kembali rute non-BRT Transjakarta Kampung Melayu-Tanah Abang (5F) dan TMII-Pancoran (7D) mulai hari ini, dengan hari operasi Senin-Jumat.
Hal lain yang menjadi pertimbangan PT Transjakarta adalah situasi penyebaran Covid-19. Dengan tingkat penyebaran yang belum menurun, ada kemungkinan pemerintah DKI Jakarta kembali menerapkan pembatasan besar secara ketat, termasuk soal transportasi publik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan pertimbangan lain, yaitu soal anggaran. “Tentu semua harus melakukan rasionalisasi dan penghematan,” ujarnya. Akibat hantaman badai pandemi, Pemerintah Provinsi berencana mengurangi subsidi bagi Transjakarta dari Rp 3,29 triliun menjadi Rp 1,97 triliun.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Haris Muhammadun meminta PT Transjakarta kreatif untuk mencari pendapatan di luar tiket atau non-fare box. Tujuannya agar tetap bisa melayani masyarakat di banyak rute tanpa harus bergantung pada subsidi pemerintah DKI. Dewan Transportasi mendorong pemerintah DKI untuk menyerahkan pengelolaan halte kepada PT Transjakarta supaya dapat dijadikan pemasukan tambahan dari iklan.
Haris belum bisa memperkirakan efek operasi terbatas bus Transjakarta terhadap peralihan penumpang ke kendaraan pribadi. Sebab, banyak pekerja yang mengandalkan pertemuan virtual sehingga pergerakan orang masih jauh di bawah hari-hari prawabah.
GANGSAR PARIKESIT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo