Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BMW Group Indonesia memastikan tidak akan ada produk langsiran Indonesia yang ditarik kembali karena cacat produksi atau recall. Hal ini disebutkan menyusul pernyataan BMW AG yang akan menarik lebih dari 1 juta unit kendaraan di Amerika Utara dan Amerika Serikat, dan ada kemungkinan merembet ke negara lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O’tania mengatakan bahwa produk yang beredar di Indonesia memiliki spesifikasi yang berbeda. “Inisiatif ini [penarikan kembali] hanya berlaku di pasar Amerika dan Kanada yang mempunyai spesifikasi berbeda dengan kami,” katanya, Rabu 8 November 2017.
Baca: BMW Menarik Kembali 1 Juta Unit Mobil, Inilah Penyebabnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jodie menambahkan kejadian itu menandakan perusahaan asal Jerman ini selalu fokus pada keamanan, kualitas, dan kenyamanan konsumen. Penarikan kembali adalah bukti tanggung jawab BMW, bahkan setelah mobil tersebut lama dilepas ke pasar.
Mengutip Reuters, BMW AG melakukan penarikan produk secara massal di wilayah Amerika Serikat dan Amerika Utara. Lebih dari 1 juta unit kendaraan dinilai berpontesi kebakaran. Penarikan kembali mencakup sejumlah model, yakni 128i, Seri 3, Seri 5, X3, X5, dan Z4.
Juru bicara BMW Michael Rebstock mengatakan ada kemungkinan negara lain akan mengalami hal serupa. "Kami memeriksa apakah akan perlu di masa depan untuk memperluas recall ini ke negara lain," katanya.
Penarikan kembali gelombang pertama mencakup 670.000 unit kendaraan Seri 3 ASLS produksi 2006-2011. Kendaraan tersebut disinyalir bermasalah dengan sistem kabel pemanas dan pendingin udara yang dapat meningkatkan risiko terbakar.
Penarikan kedua sebanyak 740.000 unit kendaraan di Amerika Serikat produksi 2007-2011. Masalah yang telah ditemukan adalah pemanas katup yang bisa berkarat dan menyebabkan kebakaran, tetapi kasus ini jarang terjadi. BMW mengatakan kedua penarikan tersebut menyusul pertemuan terakhir dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat (NHTSA).
Baca: Penjualan Mobil BMW Merosot di Kuartal Ketiga
Dalam kasus kabel sistem pemanas dan pendingin udara, BMW mengatakan kepada NHTSA bahwa pertama kali mendapat laporan tentang sebuah insiden di tahun 2008 yang melibatkan kerusakan akibat panas pada sedan Seri 3 tahun 2006, tetapi tidak menemukan akar permasalahannya. Pembuat mobil terus memantau insiden tambahan yang terjadi lapangan pada tahun-tahun berikutnya.
Adapun dalam recall masalah katup, BMW pertama kali menerima laporan pada tahun 2009 tentang sebuah insiden pada model X5 tahun 2007. Mobil ini rusak akibat panas pada kompartemen mesin.
BISNIS.COM