Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sejak kapan dan oleh siapa ?

Melalui sebuah tim dan seminar, hari jadi kota semarang di tentukan tgl 2 mei. berbagai tafsiran warga kota menimbulkan polemik di surat kabar. amen budiman, menantang agar diadakan seminar yang ilmiah.(kt)

20 Mei 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH3 kali membentuk tim, berikut sebuah seminar akhirnya hari jadi Kota Semarang ditentukan. Yaitu 2 Mei 1547. Tak lama setelah DPRD Kotamadya Semarang akhir April lalu mengesahkannya, 2 Mei tadi diperingatilah untuk pertama kalinya. Menurut Panitia Perumus Alternatif Hari Jadi Kota Semarang yang diketuai Majen (Purnawirawan) Soerjo Soempeno tanggal itu dipilih karena pada saat itulah diperkirakan Ki Pandan Arang II, cucu Pati Unus, mendapat restu dari Kerajaan Pajang untuk menjadi Bupati Semarang menggantikan ayahnya, Ki Pandan Arang I atau Made Pandan. Waktu itu Ki Ageng Pandan Arang II berusia sekitar 32 tahun. Dan karena hal-hal penting biasanya dibcrikan pada han baik bulan baik, maka pengangkatannya sebagai bupati ditentukan bersamaan dengan Maulud Nabi Muhammad yang jatuh pada 12 Rabi'ulawal tahun 1547 atau 2 Mei 1547. Disebutkan pula bahwa pada peringatan maulud atau sekaten serupa itu biasanya diumumkan keputusan-keputusan Sultan yang penting, seperti pengangkatan bupati. Perkiraan panitia hari jadi itu diambil setelah menelaah berbagai babad dan buku dengan pedoman mengandung nilai semangat kebangsaan, dapat dipertanggungjawabkan secara sejarah, mencerminkan citra kota dan dapat diterima oleh masyarakat. Karena itu panitia perumus menyingkirkan 2 tanggal alternatif lainnya. Yaitu 6 Juli 1704 ketika Susuhunan Paku Buwono I mengangkat Ki Yudonegoro menjadi Bupati Semarang dan tanggal 1 April 1906 saat terbentuknya "Gemeente van Semarang" dengan Staatsblad no. 120 tahun 1906. Amen Budiman Tentu saja penentuan hari jadi itu menjadi bahan perbincangan cukup seru di kalangan warga kota. Di samping hal itu menumbuhkan perasaan bangga terhadap kotanya, tak kurang pula polemik-polemik kecil lewat surat kabar. Di antaranya tentu saja muncul Amen Budiman (35 tahun) seorang warga kota yang mengaku "sudah 6 tahun mengkaji secara khusus sejarah Kota Semarang baik dari bahan-bahan dalam negeri maupun luar negeri." Ia menolak hari jadi pilihan panitia tadi dan menentukan pilihannya 14 Oktober 1477. Pertama-tama ia menyebut hasil kerja panitia sebagai lelucon saja. Lalu ia berpendapat Made Pandan dan Ki Pandan Arang I bukan nama satu orang. Bahkan katanya Pati Unus sama sekali tak punya keturunan. "Ki Pandan Arang I adalah Bupati Semarang pertama, buktinya ia digantikan anaknya Ki Pandan Arang II atau Pangeran Kasepuhan -- toh sebagai bupati juga," tutur Amen Begitu pula, kata Amen, Ki Pandan Arang II jadi Bupati Semarang diangkat oleh Demak, bukan oleh Pajang. "Ki Pandan Arang I itu bukan orang Demak, tapi orang Arab, aslinya bernama Abdullah," ucap Amen. Dia tak menyebut alasan mengapa ia mengambil hari jadi Semarang 14 Oktober 1477, tapi katanya, jauh sebelum 2 Mei 1547 Kota Semarang sudah ada. Alasannya, dalam kisah-kisah Tome Pires yang ditulisnya antara 1512-151 menyebut waktu itu Semarang telah diperintah oleh seorang pate, namanya Pate Mamet. Pate berarti adipati atau bupati (seperti Pati Unus, Bupati Jepara). Ketua Penyusun Rancangan Risalah Alternatif Hari Jadi Kota Semarang, drs Soesatyo Darnawi, menilai sanggahan Amen Budiman sebagai pendapat "seorang dokumentalis yang baik, bukan seorang sejarawan." Menurut Soesatyo, panitia menggunakan methode multidisiplin, sedang methode Amen monodisiplin. Karena itu Amen malahan menantang agar diadakan seminar lagi tapi yang menurutnya benar-benar ilmiah. Dan ternyata Amen Budiman, bukan satu-satunya orang yang tak setuju dengan rumusan panitia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus