Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sejarah Masjid Istiqlal, Digagas Soekarno Diresmikan Soeharto

Masjid Istiqlal memiliki sejarah yang panjang dalam proses pembangunannya. Semula digagas Soekarno dan pembangunan diselesaiakan era Soeharto.

24 Februari 2022 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020. Renovasi Masjid Istiqlal untuk pertama kalinya sejak 42 tahun lalu dimulai pada Mei 2019 dan telah selesai serta siap untuk diresmikan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dikenal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal ternyata memiliki sejarah yang panjang dalam pembangunannya. Masjid Istiqlal terletak di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, DKI Jakarta.

Melansir dari istiqlal.or.id, gagasan pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan pasca-kemeredekaan Indonesia. Hal itu tercermin tepatnya pada 1950 ketika Menteri Agama Republik Indonesia, KH Wahid Hasyim bersama dengan beberapa ulama mengusulkan pembangunan masjid nasional pertama. Akhirnya pada saat itu, diadakan pertemuan yang dihadiri oleh beberapa tokoh ulama, seperti K.H. Wahid Hasyim, H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, dan lebih dari 200 tokoh Islam.

Pertemuan itu dipimpin oleh KH Taufiqurrahman untuk mendiskusikan tentang pembangunan masjid tersebut. Dari pertemuan itu, dicetuskan pembentukan Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal (PPMI). Selain itu, juga dibentuk yayasan Masjid Istiqlal dengan ketua terpilih H. Tjokroaminoto. Ide pembangunan masjid itupun direspons positif oleh presiden Ir Soekarno. Akhirnya, untuk kelanjutan dari gagasan tersebut, diadakan sayembara maket Masjid Istiqlal. Pemenang pertama maket itu diraih oleh Friedrich Silaban, dengan desain bersandi "Ketuhanan". 

Lokasi pendirian Masjid Istiqlal pun tak luput dari perdebatan, antara Bung Karno dan Bung Hatta. Melansir dari jom.unri.ac.id, perdebatan itu terjadi karena Bung Karno mengusulkan lokasi pendirian masjid di atas bekas benteng Belanda, Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina. Sementara itu, Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid di Jalan Thamrin.

Keputusan lokasi pun ditentukan berdasarkan ide Bung Karno dengan mempertimbangkan lokasi yang strategis, yakni terletak di lokasi gedung pemerintahan, perdagangan, dan dekat dengan Gereja Katederal. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keharmonisan di tengah perbedaan agama di Indonesia.

Namun, pembangunan Masjid Istiqlal sempat terhambat karena kondisi politik yang tidak kondusif saat itu. Sejak awal direncanakan pada 1950 sampai dengan 1966, tidak mengalami banyak kemajuan.

Setelah, konflik G30S PKI berlalu, Menteri Agama KH Muhammad Dahlan mengusulkan pembangunan masjid ini kembali, tepatnya pada 1966. Akhirnya, selama 17 tahun proses pembangunan (1961-1978), Masjid Istiqlal diresmikan pertama kali pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Apa Kabar Terowongan Silaturahmi antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus