Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan lalu lintas terjadi di sekitaran kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 Januari 2024 pascaacara Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama ke-78 selesai digelar. Sejak pukul 09.00 rombongan peserta Harlah Muslimat NU dari berbagai wilayah di Indonesia itu meninggalkan Stadion GBK menuju ke bus masing-masing rombongan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo, kemacetan tak terhindarkan di sekitaran Stadion GBK. Mulai dari Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika, Jalan Jenderal Sudirman, hingga Jalan Gatot Subroto tampak macet karena puluhan bus yang menjemput rombongan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Pintu 9 dan 10 Stadion GBK misalnya. Kemacetan tampak mengular, hampir 30 menit kendaraan yang melintas nyaris tidak bergerak. Puluhan bus terparkir di depan pintu masuk itu, menunggu kedatangan rombongan dari masing-masing wilayah.
Ratusan muslimat NU juga tampak memadati trotoar sekitar jalan. Petugas kepolisian dan Dimas Perhubungan DKI sibuk mengatur lalu lintas agar kemacetan tidak semakin parah.
Harlah Muslimat NU ke-78 ini dihadiri oleh lebih dari 150 ribu orang, yang terdiri dari 34 Pengurus Wilayah (PW) NU dan 534 Pengurus Cabang (PC) NU se-Indonesia. Ada juga belasan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) yang berasal dari beberapa negara.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada warga Jakarta jika acara itu membuat kemacetan di sekitar GBK.
“Kepada warga DKI Jakarta, pengguna jalan, kami memohon maaf jika perjalanan panjenengan (Anda) semua sedikit tersendat dan membuat kurang nyaman,” kata Gubernur Jawa Timur itu di GBK pada Jumat, 19 Januari 2024, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Menurut Khofifah, panitia Harlah Muslimat NU telah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk mengurangi dampak kemacetan di sekitar area tersebut. Dia menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya.