Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Usman Harun, dua prajurit KKO yang terlibat dalam pengeboman Gedung McDonald Singapura pada 10 Maret 1965.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usman dan Harun kemudian dijatuhi hukuman mati sebagai terdakwa kasus pengeboman McDonald House di Singapura. Namun, oleh pemerintah keduanya dianggap sebagai pahlawan nasional karena melakukan tindakan itu atas nama negara. Berikut beberapa hal yang dinamai dengan nama Usman Harun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. KRI Usman Harun
Untuk mengenang jasa Usman dan Harun, TNI Angkatan Laut menamakan kapal perang dengan nama KRI Usman Harun. Keduanya merupakan dalang pengeboman McDonald House di Singapura. Namun rupanya, penamaan KRI Usman Harun ini mendatangkan protes dari Singapura kepada pemerintah Indonesia
Akan tetapi, Menteri Pertahana kala itu Purnomo Yusgiantoro mengklaim bahwa penamaan salah satu kapal perang baru milik Indonesia dengan nama KRI Usman Harun, telah sesuai dengan aturan dan proses yang benar. Menurutnya, setiap kapal perang khususnya jenis fregat yang ada di TNI Angkatan Laut akan diberi nama pahlawan nasional.
"Saya sudah cek prosedur dan tata cara penamaannya. Sudah saya telepon Kepala Staf Angkatan Laut dan hasilnya sudah betul semua," kata Purnomo, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Senin, 10 Februari 2014.
Berdasarkan penuturan Wakil Kepala TNI AL yang kala itu ialah Laksamana Madya Hari Bowo, KRI Usman Harun direncanakan akan berpatroli di sepanjang pantai Indonesia timur. Namun tidak menutup kemungkinan juga akan berlayar ke wilayah lainnya apabila memang diperlukan.
2. Jalan Usman Harun, Jakarta Pusat
Nama dua pahlawan nasional dari Korps Komando Angkatan Laut-KKO AL yakni Usman dan Harun, diabadikan namanya menjadi nama sebuah jalan di depan Markas Komando Korps Marinir (Mako Kormar), Jakarta Pusat. Sebelumnya nama jalan itu adalah Jalan Prapatan, kemudian diganti menjadi Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun.
Penggantian nama tersebut diresmikan dalam suatu upacara militer yang dipimpin langsung oleh Djarot Saiful Hidayat selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta kala itu. Ini diikuti oleh ratusan prajurit dan sejumlah sendaraan tempur Korps Marinir TNI AL di lapangan apel Mako Kormar.
Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo mengatakan bahwa keputusan penggantian nama Jalan Prapatan menjadi Jalan Usman Harun dikeluarkan pada Mei 2013. Ini berarti jalan dekat Tugu Tani itu sudah berganti nama. Jokowi menambahkan bahwa pemerintah Provinsi DKI Jakarta meneiman usul dari Markas Komando Marinir untuk mengubah nama jalan tersebut.
Keputusan penggantian nama jalan ini tercantum dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 785 Tahun 2013, berdasarkan dokumen yang Jokowi perlihatkan. Isinya adalah penetapan nama Jalan Usman dan sebagai pengganti nama Jalan Prapatan yang berada di antara persimpangan Tugu Tani Utara dan persimpangan Senen di Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Menurut Presiden RI itu, disepakatinya penggantian nama jalan ini oleh pemerintah DKI merupakan bentuk penghormatan atas kepahlawanan Usman dan Harun.
Pilihan Editor: Bom Usman Harun Ledakkan McDonald House Singapura, 58 Tahun Lalu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.