Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan pertunjukkan musik langsung, sains, dan animasi akan mengubah Visualization Laboratory (VisLab) yang berbasis penelitian menjadi pengalaman audio-visual unik di showcase Sensory Overload pada hari Kamis, pekan ini. Pameran tersebut diselenggarakan di VisLab yang terletak di Gedung Peter O'Donnell Jr, Universitas Harvard.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seni dan sains tidak terputus pada saya. Secara pribadi, misi saya adalah menghubungkan mereka. Saya ingin memiliki semacam komponen visual serta performatif, komponen hidup dengan suara. Saya tidak ingin itu semua menjadi hal yang sama," ujar profesor teknologi seni dan hiburan Dax Norman, seperti dilansir laman Dailytexanonline.com, Sabtu, 6 Oktober 2018.
VisLab dikenal dengan visualisasi canggih dan teknologi interaktifnya. Norman mengatur Sensor Overload untuk menunjukkan bagaimana VisLab dapat digunakan untuk seni digital dan pertunjukan. Dia memilih berbagai aksi seperti band lokal dan animator.
Profesor teknologi seni dan hiburan, Yuliya Lanina, mempresentasikan animasinya di acara tersebut. Karyanya melibatkan penggunaan lukisan, animasi, dan seni pertunjukan. VisLab menyediakan platform yang besar untuk pekerjaannya, dan membuatnya memiliki pengalaman yang menarik.
"Ketika saya pergi untuk melihat ruang itu sendiri, saya benar-benar kagum. Ini tidak seperti yang pernah saya alami sebelumnya," lanjut Lanina.
VisLab berdiri sejak 2001, sebagaimana dicatat situs web Texas Advanced Computing Center. Meskipun sudah beroperasi selama 17 tahun, beberapa orang tampaknya mengakui itu sebagai fasilitas untuk penelitian. Norman dan Lanina mengatakan mereka tertarik menggunakan VisLab sebagai fasilitas belajar School of Design and Creative Technologies.
Simak artikel menarik lainnya tentang animasi hanya di kanal Tekno Tempo.co.
DAILYTEXANONLINE | VISLAB