BERITA tentang banjir di Ujung Pandang, meski terlambat masih
berharga buat dicatat. Karena banjir yang terjadi di pertengahan
Januari kemarin itu ternyata tak seperti biasanya. Bahkan DPR
Kotamadya Ujung Pandang sampai kelabakan dan segera mengadakan
sidang khusus. Dan begitu sidang ditutup, usul pun meluncur:
"Banjir Ujung Pandang sebagai bencana nasional". Alasannya, "11
ribu lebih rumah terlanda banjir dengan korban 4 ribu lebih
jiwa. Di antaranya hampir 11 ribu terpaksa mengungsi dan 9 orang
meninggal dunia". Ditambah kerugian uang Rp 400 juta lantaran
beberapa proyek bangunan mengalami kelambatan dan menurut Ismail
Habie SH, Humas Pemda Ujung Pandang, "90% jalan-jalan di sana
mengalami kerusakan".
Untunglah Walikota Patompo tidak panik. Cepat-cepat saja ia
mengomandokan agar Puskesmas di seluruh kota dibuka siang dan
malam. Karena selain penduduk kehilangan harta bendanya,
penyakit pun tampak berpesta-pora di tengah penderitaan rakyat.
Sumur-sumur diberi kaporit, agar terhindar eltor dan disentry.
Pertiwi, Palang Merah Indonesia dan Jawatan Sosial sibuk
mengirim bantuan langsung ke tempat korban.
Pengerukan Sunguh-Sungguh
Adapun banjir luar biasa akibat meluapnya sungai Jeneberang,
Tallo dan terusan Pannampu itu meliputi Kecamatan Makassar,
Mamajang, Mariso, Bontoala, Panakukang, Tamalatca, Tallo Ujung
Pandang dan Wajo. Air mencapai ketinggian lebih 1 meter.
"Lapangan Karebosi di pusat kota bagai danau saja layaknya",
ucap Ismail Habie SH. Di kawasan Cambaya Kecamatan Tallo, sebuah
empang bobol dan menghanyutkan 13 rumah di tengah malam buta.
Namun Patompo tampaknya cepat pula bertindak. Begitu air surut
jalan yang pernah digenangi air dipertinggi 10 Cm. Lalu Dinas
Pekerjaan Umum membenani tanggul Patompo agar tak bobol lagi.
Tapi yang belum mendapat perhatian ialah kanal Pannampu yang
sejak tahun 1950-an pintu pengatur airnya tak berfungsi lagi.
Juga pengerukan dan pelebaran sungai Tallo yang mengalir di
daerah Panakukang. Apalagi sungai Jeneberang yang oleh Menteri
Sutami dimasukkan "deretan sungai di Indonesia yang setiap
tahunnya meluap airnya", membutuhkan pengerukan yang
sungguh-sungguh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini