Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Setelah buta, melek

Iskandar, 21, suka bantu orang di kota binjai. ia di tuduh mencuri sepeda, dipukuli oknum polisi hingga buta. batal mempraperadilankan polisi karena butanya sembuh lagi.

17 Oktober 1987 | 00.00 WIB

Setelah buta, melek
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BILA nahas datang, siapa yang bisa menolak? Begitulah nasib Iskandar. Pemuda 21 tahun yang tubuhnya mirip pelawak Gepeng ini, di kawasan Tanjungberingin, Langkat, dikenal ramah, pandai bergaul, dan suka membantu siapa yang membutuhkan pertolongan. Namun, lantaran suka menolong orang itu pula ia tak jarang ketiban sial. Dua tahun lalu, misalnya, ia membantu seorang temannya mengedarkan permintaan sumbangan bagi veteran penderita cacat tubuh. Ia berkeliling Kota Binjai. Ternyata, lijs itu palsu. Dan si teman pun sudah menghilang. Gara-gara itu, "Gepeng" terpaksa menginap dua bulan di bui. Akhir tahun lalu, ia dititipi sepeda oleh rekannya, Zulkifli. Karena itu barang hasil curian, ia ditangkap dan dibawa ke Polres Langkat. Merasa tak bersalah, ia menyangkal semua tuduhan. Tapi polisi tak mau tahu. Ia dipukuli habis-habisan. Ketika sebuah pukulan menghajar bagian belakang kepalanya, pandangannya kontan kabur. Dan sejak itu dunia terasa gelap. Setelah itu, Iskandar diganjar 5 bulan penjara. Dan ketika ia bebas, mata Iskandar belum juga melek. "Ke mana-mana Iskandar harus kami tuntun. Berbagai dukun dan tabib sudah didatangi. Tapi mata itu tak juga pulih," cerita Aisyah, kakaknya, kepada Irwan E. Siregar dari TEMPO. Beberapa hari setelah dibebaskan, Iskandar tidur-tiduran di bawah balai-balai. Ketika hendak bangun, kepalanya terantuk. Dan... byar. Allahu-akbar, Tuhan maha besar. Matanya mendadak menangkap seberkas cahaya. Samar-samar. Keruan, anak kelima dari enam bersaudara itu bersukacita. Pihak LBH Medan, yang hendak mempraperadilankan polisi, terpaksa membatalkan niatnya. "Soalnya, mata buta Iskandar itulah yang akan dijadikan bukti," kata Adamsyah dari LBH Medan, yang berkunjung ke Binjai awal Oktober lalu. Karena mata itu sudah normal, 'kan tak ada bukti lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus