Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Shandy Aulia tampak menikmati setiap momen penting kehamilannya. Memasuki trimester ketiga, ia merasakan gerakan janinnya bertambah kuat. Tak mau melewatkan momen itu, dia merekamnya dan mengunggahnya di akun Instagram, Rabu, 1 Januari 2020.
Di unggahan tersebut tampak perus Shandy Aulia yang membuncit sedang dielus-elus sang suami, David Herbowo. Sayangnya, selama direkam gerakan bayinya justru tak terlihat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mencoba untuk rekam video baby saat lagi gerak gerak tapi belum berhasil, saat gak di rekam eh si baby malah gerak gerak terus kayak ngerjain mommynya. Daddy-nya ajak main babynya terus dalam perut terus malu malu belum mandi katanya jangan dong hun. Mommy-nya focus gak nyerah sampai moment itu bisa dapet,” tulis Shandy di keterangan foto.
Gerakan janin memang tidak terjadwal. Meski demikian, ibu hamil harus tahu seberapa sering janin bergerak dalam kandungan. Gerakan-gerakan tersebut mengindikasikan keaktifan si Kecil dan bagaimana seakan-akan buah hati ingin berinteraksi dengan ibunya. Terkadang dari gerakan janin, Anda bisa mengetahui bagaimana keadaan buah hati yang berada dalam perut Anda.
Umumnya, gerakan janin mulai terasa saat minggu ke-16 atau 22 dari kehamilan. Para calon ibu dapat merasakan gerakan janin tiap hari saat minggu ke-24 dari kehamilan. Jika demikian adanya, maka apakah gerakan janin tidak terasa saat minggu-minggu awal kehamilan?
Umumnya, pada trimester pertama atau saat minggu ke-1 sampai 12 dari kehamilan, calon ibu belum merasakan gerakan janin apa pun, tetapi saat minggu ke-6 dari kehamilan, Anda biasanya sudah bisa mendapati adanya detak jantung dari bayi melalui pemeriksaan USG.
Saat trimester kedua atau kehamilan di minggu 13-26, calon ibu sudah bisa merasakan gerakan janin yang berupa tendangan-tendangan. Akan tetapi, tendangan-tendangan tersebut terasa samar dan lembut. Umumnya, calon ibu bisa merasakan gerakan janin ini pada minggu ke-18 dari kehamilan.
Di trimester ketiga atau di minggu kehamilan ke-27 sampai 40, Anda sudah bisa merakan gerakan janin dengan sangat jelas dan lebih kuat. Terkadang gerakan janin bisa membuat Anda terkejut atau bahkan terasa sakit.
Saat menjelang melahirkan, gerakan janin akan berkurang intensitasnya dan tidak sekeras saat minggu-minggu sebelumnya karena ruang gerak yang terbatas. Meskipun demikian, gerakan janin akan tetap bisa dirasakan dengan frekuensi yang sama.
Saat masa kehamilan 28 minggu, gerakan janin akan terjadi setidaknya 10 kali tiap dua jam. Anda perlu menghitung dan memastikan gerakan janin terjadi sebanyak itu. Selalu hitung jumlah gerakan janin tiap harinya. Namun demikian, tiap bayi berbeda-beda dan bisa saja ada yang lebih jarang untuk bergerak.
Cara menghitung gerakan janin cukup mudah untuk dilakukan. Calon ibu bisa duduk dengan kaki diangkat atau berbaring secara menyamping. Saat gerakan janin terjadi, hitung gerakan janin yang terjadi sambil melihat jam.
Hitunglah sampai sudah ada 10 gerakan janin dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan oleh si Kecil untuk bergerak sebanyak 10 kali.
Bila bayi tidak bergerak sama sekali, maka hal ini bisa menandakan bahwa terdapat masalah pada janin, misalnya, air ketuban yang sedikit atau bayi terlilit plasenta dan sebagainya.
Oleh karenanya, segera konsultasikan ke dokter jika tidak terdapat gerakan janin saat atau setelah kehamilan 28 minggu atau ketika gerakan janin terhenti secara tiba-tiba atau berkurang dari biasanya.
SEHATQ