Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco menilai langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kurang sigap dalam mengantisipasi banjir di ibu kota. Baco menilai Anies kalah sigap dengan gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dua bulan sebelum musim hujan Ahok sudah mulai bekerja untuk mengeruk waduk dan monitoring pompa," kata Baco saat ditemui di DPRD DKI, Rabu, 8 Januari 2019. "Sekarang tidak ada persiapan. Pompa mati di mana-mana."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal pompa mati ini, polisi kini juga tengah menyelidikinya. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat Purwanti Suryandari memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa dalam laporan mengenai dugaan pompa rusak, yang mengakibatkan banjir di Daan Mogot pada 1 Januari 2020. Dalam pemeriksaan itu, Purwanti diperiksa oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Pertanyaan kurang lebih ada 20. Kemarin ada pula yang datang dari koordinator dan operator. Ada sekitar 6 orang, 3 dari Sudin Jakarta Barat," kata Kanit 5 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Noor Maghantara saat dihubungi, Selasa, 7 Januari 2020.
Baco mengatakan dewan telah meninjau langsung banjir yang merendam Ibu Kota. Dari hasil tinjauan anggota Dewan pada Selasa kemarin, terlihat dampak banjir begitu besar.
Salah satu lokasi yang dikunjungi dewan adalah kawasan Semanan, Jakarta Utara. Di kawasan tersebut banjir masih menggenang hingga hari keenam. "Dari hasil kunjungan ke Semanan, ada ketua lingkungan bilang pompa air rusak sudah enam bulan tidak diperbaiki," ujarnya.
Selain itu, Baco menilai kinerja pasukan orange atau PPSU di era Anies melempem. Menurut Baco, Anies mesti jantan untuk mengakui kelalaiannya hingga menyebabkan dampak banjir begitu besar. "Anies jangan kuping tipis. Ngeles melulu kayak bajaj."
Baco mengatakan enam fraksi di DPRD DKI bersepakat membentuk panitia khusus banjir untuk mencari tahu data, penyebab hingga solusi banjir di ibu kota. Ia berharap pembentukan Pansus Banjir ini tidak disalahartikan sebagai upaya menjatuhkan gubernur.
"Justru pambentukkan pansus merupakan inisiatif membantu pemerintah provinsi Mecari tahu data dan penyebab banjir," ujarnya. "Mau sampai kapan Jakarta banjir terus. Kami mau ikuti Pak Anies agar bahagia warganya maju kotanya."