Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Walikota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan banjir yang terjadi di 13 titik di wilayahnya pagi tadi tak bisa segera ditangani karena permukaan air laut sedang tinggi. Dia menyatakan baru bisa menghidupkan pompa setelah air laut surut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak mungkin kami pompa kalau air sedang pasang, kami tahan dulu sebentar hingga air laut mulai surut," ujar Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko saat ditemui di Balai Kota Jakarta Pusat, Jumat 24 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sigit menyatakan ketinggian muka air laut pagi tadi sempat mencapai 200 centimeter, sedangkan hujan masih turun sejak pagi hari sehingga menyebabkan banjir.
Namun Sigit menyatakan bahwa permukaan air laut mulai surut sehingga titik yang terjadi banjir di Jakarta Utara sudah bisa mulai bisa dipompa. "Sekarang sudah mulai dipompa, karena sudah air laut sudah mulai surut," ujarnya.
Berdasarkan data BPBD, 13 lokasi banjir terpantau di Jakarta Utara di Jalan Madya Kabentenan di RT 03, 06, 07, 08, 09 di RW 02, Jalan Peralihan Sungai Bengong, Jalan Komplek Dewa Kembar, di RW 01, di Kampung Sawah RT 01, 02, 03, 06 RW 11, Jalan Atrero Marunda, Jalan Madya Samper Keluruhaan Samper Timur Cilingcing.
Lalu di jalan Mahoni Kecamatan Koja, jalan Parang Tritis kecematan Pademangan, jalan Pandekolangan RT 01, 02, 03 RW 09, Jalan Bulak Cabe RT 04, 05, 06, 07 RW 09, Jalan Cilincing Bhakti RT 09, 10, 11 RW 05 dan Jalan Cilincing Lama di Kelurahan Cilincing.
Banjir itu, menurut BPBD terjadi karena hujan lokal dengan intensitas cukup deras. Selain di Jakarta Utara, banjir juga terjadi di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Total terdapat 17 titik banjir pagi tadi.