Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Soal Seruan Putihkan TPS, KPU: Melanggar Jika Gunakan Atribut

Menurut KPU seruan untuk memutihkan tempat pemungutan suara (TPS) oleh calon presiden sebagai hal yang lumrah.

27 Maret 2019 | 19.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama Komisioner KPU (dari kiri) Evi Novida Ginitng Manik, Viryan Azis, Wahyu Setiawan, Hasyim Asyari, Pramono Ubaid Tanthowi dan Ilham Saputra, memberikan keterangan kepada awak media, di Gedung KPU, Jakarta, 2 Oktober 2017. KPU akan membuka dimulainya pendaftaran partai politik calon peserta pemilu serentak tahun 2019 selama 14 hari, pada 3 hingga 16 Oktober.TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta-Komisioner Komisi Pemilihan Umum Viryan Azis mengatakan seruan untuk memutihkan tempat pemungutan suara (TPS) oleh calon presiden nomor Urut 01 Joko Widodo atau sebagai hal yang lumrah. "Semua pihak yang menyerukan punya harapan-harapan dan KPU berpegang pada batasan yang sudah diatur," ujar Viryan di Hotel Sari Pan Pasific, Rabu, 27 Maret 2019.

Aturan itu, kata Viryan, adalah tidak boleh melakukan kampanye atau tidak boleh ada atribut di sekitar area TPS. Baik di dalam maupun sekitar. "Jadi misalnya ada yang pakai baju warna pink, merah, kuning, hijau, biru, itu kan biasa. Menjadi berbeda kemudian bila ada atributnya."

Baca: Di Dumai, Jokowi Ajak Pendukung Pakai Baju Putih saat Mencoblos

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut calon presiden inkumben Joko Widodo tak memahami aturan yang melarang pemilih mengenakan atribut yang berasosiasi dengan calon tertentu saat pencoblosan.

Hal ini disampaikan Dahnil menanggapi pernyataan Jokowoi yang mengajak pendukungnya mengenakan baju putih saat hari-H pencoblosan 17 April nanti. "Itu mencerminkan beliau tidak memahami aturan, ketika mencoblos prinsipnya dan aturannya tidak boleh mengenakan simbol-simbol tertentu yang berasosiasi pada calon tertentu," kata Dahnil.

Menurut Dahnil, ajakan Jokowi itu berbahaya dan bisa menimbulkan perpecahan di antara masyarakat. Dia pun meminta agar pernyataan-pernyataan seperti itu tak lagi terlontar. "Jadi stop mengeluarkan statement yang memecah-belah," ujarnya.

Simak: Ketika Kubu Jokowi dan Prabowo Berlomba Serukan Putihkan TPS

Pernyataan Jokowi  terlontar saat kampanye di Dumai, Riau. Jokowi beralasan baju putih  untuk mencocokkan dengan warna yang dia dan Ma'ruf Amin kenakan dalam foto yang terpampang di surat suara.

"Jangan lupa saya ingatkan 17 April itu kita pakai baju putih, karena yang mau dicoblos bajunya putih, karena kita adalah putih, putih adalah kita," kata Jokowi dalam orasi di kampanye terbuka di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, Selasa, 25 Maret 2019.

IRSYAN HASYIM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus