Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tidak mau berkomunikasi dengan warga melalui media. Pernyataan Anies tersebut menjawab pertanyaan wartawan soal penyelesaian sodetan Sungai Ciliwung yang tersendat-sendat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anies Baswedan, pemerintah DKI telah berbicara dengan warga Bidara Cina yang lahannya terkena proyek sodetan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tidak akan berkomunikasi dengan warga lewat media. Kenapa? Saya ingin menghormati warga, biarkan warga mendengar rencana kami langsung dari kami, bukan dengan baca dari media. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada teman-teman, tapi ini kepatutannya," ucap Anies Baswedan di Pusat Dakwah Muhammadiyah, pada Minggu 11 Februari 2018.
Dengan begitu, menurut Anies, warga tidak membaca soal itu dari berbagai media yang berbeda.
Menurut Anies, jajarannya telah berkomunikasi dengan warga. Jika tercapai kesimpulan, Anies berjanji menyampaikannya ke publik.
“Intinya adalah kami ingin program untuk pengelolaan air yang limpahan dari hulu itu bisa berjalan baik dan warga memiliki pandangan yang sama," ujar Anies Baswedan.
Wartawan juga bertanya soal perbedaan antara normalisasi dan naturalisasi. “Oh, nanti aja kalau lengkap," tuturnya.
Sebelumnya, saat berkunjung ke Pluit, Jakarta Utara, pada Rabu, 7 Februari 2018, Anies Baswedan mengatakan salah satu solusi menangani banjir di Jakarta adalah naturalisasi sungai.
Namun, hingga kini, Anies Baswedan tidak menjelaskan secara rincian naturalisasi sungai dan bagaimana nasib program normalisasi yang sudah berjalan sejak lima tahun lalu.