Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Solidaritas Tumbuh Dalam Kepungan Air Bah

Sutradara Angga D. Sasongko menyulap kantornya menjadi dapur umum dan pos penyaluran bantuan.

3 Januari 2020 | 00.00 WIB

Posko bantuan untuk korban banjir yang diinisiasi sutradara Angga Sasangko di Cilandak, Jakarta, kemarin. Tempo/Amston Probel
Perbesar
Posko bantuan untuk korban banjir yang diinisiasi sutradara Angga Sasangko di Cilandak, Jakarta, kemarin. Tempo/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

LEBIH dari 20 jam Suci Lestari Halim bertahan sendirian di lantai dua rumahnya. Air memenuhi lantai dasar kediamannya di Duren Village, Sudimara Selatan, Tangerang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perempuan 41 tahun itu berteriak minta tolong. Namun tak ada bantuan datang. "Tetangga sudah mengungsi," ujarnya kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Suci, yang tinggal bersama seekor anjing bichon frise, memang telat menyadari datangnya banjir yang menyergap Jakarta dan sekitarnya, Rabu, 1 Januari pagi lalu. Pulang merayakan pesta pergantian tahun, dia langsung molor. "Saya baru bangun pada Rabu siang. Air sudah masuk rumah dan terus meninggi sampai sepinggang," ujarnya.

Melihat jalan depan rumahnya dipenuhi air bah, dia memilih tetap di rumah. Dalam pikirannya, air akan segera surut. Tinggal di perumahan itu sejak 2005, Suci memang akrab dengan banjir. "Biasanya tak sampai satu meter," kata dia.

Perkiraan itu meleset, air terus meninggi hingga sedada. Kuatnya tekanan air dari luar membuat pintu rumahnya tak bisa terbuka. Dia pun ngungsi bersama Axel, anjingnya, ke lantai dua, yang berukuran 5 x 5 meter.

Saat matahari pertama 2020 terbenam, rumah itu gelap-gulita. Banjir membuat PLN memutus aliran listrik ke perumahan di Ciledug tersebut. Perasaan Suci campur aduk. "Antara takut, lapar, dan kuatir sesak napas saya kambuh," ujarnya.

Upaya Suci menghubungi nomor darurat tidak membuahkan hasil. Di pengujung riwayat baterai telepon selulernya, dia meminta bantuan kepada teman-teman alumnus Trisakti lewat WhatsApp.

Para alumnus Trisakti itulah yang menjadi dewa penolong. Kemarin pagi, mereka menjemput Suci yang menggigil kedinginan. Ketinggian air di rumahnya sedada orang dewasa. Bersama anjingnya, dosen itu diungsikan ke Sekretariat Ikatan Alumni Trisakti, di Pejompongan, Jakarta Pusat.

Korban banjir besar ini banyak mengandalkan bantuan relawan dadakan. Warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, secara swadaya membantu para tetangganya yang terjebak di bantaran Ciliwung, dua hari lalu. "Kami menunggu tim SAR (Search and Rescue), yang datang cuma empat anggota Satpol PP," ujar seorang pemuda yang hanya mau dikutip sebagai Jack.

Jack mengatakan Ciliwung meluap pada 1 Januari lalu, sekitar pukul 15.00 WIB. Menjelang malam, air semakin tinggi. Namun warga menolak dievakuasi karena takut tersengat listrik yang masih menyala hingga pukul 19.00 WIB. Setelah itu, barulah Jack cs bolak-bolak mengarungi luapan sungai terbesar Jakarta itu dengan ban bekas. "Atau langsung berenang," kata dia. Korban diajak ke titik pengungsian di Jalan Jatinegara Barat.

Tempo juga mendapati warga yang nekat menyeberangi Ciliwung sendirian dengan berpegangan pada ember. "Saya hampir hanyut, tapi ditolong warga pakai tali," kata Gandi.

Sineas Angga Dwimas Sasongko merasakan keresahan seperti itu lewat media sosial. Semalaman dia tidak tidur dan mantengin Twitter. "Makin malam, makin banyak problem. Orang tidak dapat bantuan, dan sebagainya," kata dia kepada Tempo.

Pukul 3 dinihari, kemarin, sutradara Filosofi Kopi itu memutuskan bergerak. Angga mendata jumlah beras di kantornya, Visinema Pictures, lalu berbelanja lauk ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Walhasil, kemarin pagi, mereka membagikan 150 nasi bungkus kepada korban banjir di Kebon Pala, Jakarta Timur.

Angga lalu menyulap rumah produksi di Jalan Kramat, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, itu menjadi dapur umum dan pos penyaluran bantuan. Para kru dia minta jadi relawan. "Ada tujuh orang, termasuk office boy di dapur umur, delapan orang di posko, dan tiga mobil untuk distribusi," ujar Andi Yulianto, Kepala Departemen Musik Visinema. Kebetulan, sebagian kru telah menyelesaikan tugas setelah film baru mereka, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, dirilis kemarin.

Dari pengumuman di media sosial, mereka menampung bantuan berupa makanan, pakaian, popok, dan pangan balita untuk 300 orang, yang mereka antarkan kemarin sore. Meski dalam masa promosi Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini dan bersiap untuk film berikutnya, Angga mengatakan akan membuka pos bantuan hingga banjir mengering.

Sekolah Relawan, lembaga yang berfokus pada edukasi anak muda untuk membantu korban bencana, membuka pos bantuan di Bekasi, Tangerang, dan Bogor. "Yang paling dibutuhkan adalah makanan siap saji, air kemasan, selimut, dan popok balita," kata Iqun Noor Handayani, Kepala Manajemen Program Sekolah Relawan. Donatur dapat menyumbangkan bantuan lewat sekretariat mereka di Jalan Sawi, Kecamatan Beji, Depok.

Di Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, korban banjir mengerubungi tenda Pramuka Peduli Kwartir Cabang Jakarta Timur di pekarangan Masjid Universitas Borobudur. Mereka memilah pakaian yang dibagikan secara gratis, kemarin. Siang itu, Pramuka membagikan dua puluh karung pakaian.

Sondang, warga RT 01 RW04 Cipinang Melayu, mengatakan tak sempat menyelamatkan barang-barangnya lantaran banjir naik dalam sekejap mata. "Lemari saya sudah keburu terbalik," kata perempuan 29 tahun itu.

Sondang mengambil beberapa helai pakaian untuk putrinya yang berusia 3 dan 7 tahun. "Tidak ada baju sama sekali. Rumah saya habis terendam banjir sampai atapnya," ujar dia. AYU CIPTA | YUSUF MANURUNG | ADAM PRIREZA | ADE RIDWAN | REZA MAULANA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus