Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sore adalah tawaran kehangatan. Sebuah konsep musik yang memberikan suasana petang yang menyenangkan: duduk santai di bawah udara, sambil minum teh, dan menyaksikan orang bergegas pulang di bawah dekapan matahari yang terbenam.
Terdiri atas enam pemusik dan lima penyanyi bukan berarti band ini punya serombongan personel. Dari keenam anggotanya, hanya seorang yang tidak kebagian menjadi vokalis. Selebihnya bernyanyi dengan karakter vokal yang berbeda.
Alhasil, band ini pun menjadi teramat unik. Seperti dikatakan sutradara Joko Anwar, "Mereka menolak menjadi biasa." Artinya, "Ada rasa pembangkangan, dalam arti, mereka tak mau terjebak dengan musik mainstream," kata Joko lagi, yang mengaku menggunakan kelompok band Sore dalam film Janji Joni, Kala, dan Pintu Terlarang. Dari musik mereka terdengar pop, bau jazz, dan tentu saja rock. Semua dikemas dalam bunyi yang kental dengan warna retro.
Racikan ini dihadirkan dengan berhasil oleh Ade Paloh (gitar/vokal), Reza Dwiputranto (gitar/vokal), Ramondo Gascaro (keyboard/vokal), Awan Garnida (bas/vokal), Gusti Pramudya (drum/vokal), dan Dono Firman (synthesizer/gitar). Setelah melalui perjalanan panjang, karena beberapa personelnya bolak-balik ke luar negeri untuk menempuh pendidikan, mereka resmi membentuk band bernama Sore pada 2001.
Tapi tentu tak mudah bagi mereka untuk mendapatkan tempat di industri musik di negeri ini. Sore memilih meluncur di jalur independen. Dua album mereka, Centralismo (2005) dan Ports of Lima (2008), serta beberapa lagu mereka yang menclok di berbagai album kompilasi diterbitkan Aksara Records.
Bagi mereka, musik independen seperti yang mereka mainkan tak ubahnya bak semangkuk mi ayam. Ini cara mereka membedakannya dengan musik industri, yang mereka sebut seperti mi instan. "Bukan berarti mi instan itu tidak enak. Kita bebas memilih sesuai selera. Indie hanya memberikan alternatif," kata Gusti Pramudya alias Bembi.
Majalah Time memandang alternatif yang mereka tawarkan cukup unik. Hasilnya, album mereka, Centralismo, pada 2005 dipilih majalah itu sebagai salah satu album Asia yang layak dimiliki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo