Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Azan magrib berkumandang dari pelantang suara sebuah musala di kawasan Kota Lama, Malang, Jawa Timur. Seruan untuk salat itu menyeruak di sela-sela kesibukan etnis Tionghoa yang tengah menyiapkan perayaan Cap Go Meh di Klenteng Eng An Kiong, pertengahan Februari lalu. Aroma dupa menguar dari dalam klenteng. Lilin berbagai ukuran, dari yang seukuran jari hingga sebesar tubuh orang dewasa, menghiasi altar pemujaan. Di tengah gedung serbaguna, ribuan piring menumpuk di meja. Hidangan lontong Cap Go Meh lengkap dengan sayur rebung kuah santan dan opor ayam menyambut kedatangan para tamu undangan. "Kami menyediakan 5.000 porsi," kata Bonsu Anton Triyono, juru bicara Klenteng Eng An Kiong.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo