Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baru terbangun dari pesta semalam suntuk merayakan Tahun Baru 2003, masyarakat Indonesia diberondong dengan serentetan masalah baru: naiknya harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, dan telepon. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perminyakan Indonesia, harga solar lebih tinggi dari premium.
Keputusan pemerintah itu sengaja dilakukan selepas malam Tahun Baru. Sebab, pada malam gembira-ria dengan pesta tretetet trompet itu, massa lagi tumplek di mana-mana. Berabe kalau sampai diumumkan saat itu. "Bisa-bisa ada yang membelokkan mereka untuk berunjuk rasa," kata Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Jusuf Kalla.
Toh, pemerintah tetap menuai gelombang protes di mana-mana. Mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, dan?sebuah gabungan unik?buruh dan pengusaha turun ke jalan. Janji dana kompensasi sebesar Rp 3,1 triliun dari Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti tidak meluluhkan hati mereka. Insentif pajak buat pengusaha juga dianggap sepi. Mereka berunjuk rasa sampai ke pagar istana.
17 Januari 2003
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla mengatakan, kemungkinan besar pemerintah tidak akan mencabut kebijakan kenaikan harga. Namun, akan diupayakan pencarian sumber-sumber dana untuk memenuhi kompensasi kenaikan harga bagi rakyat miskin.
1 Januari 2003
Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif listrik, dan telepon secara serentak.
2 Januari 2003
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Indah Sukmaningsih, menilai kenaikan harga sebagai tindakan kekerasan negara terhadap masyarakat. "Enggak ada cara lain kecuali gerakan publik," kata Indah. Sejumlah LSM berkumpul untuk membahas rencana aksi mereka.
3 Januari 2003
Pengusaha angkutan dan Dinas Perhubungan DKI membahas rencana menaikkan tarif angkutan. Demo menentang kenaikan tarif merebak di Palembang dan Yogyakarta. Di jalur pantura, angkutan umum mogok massal.
4 Januari 2003
Di Palembang, Ketua MPR Amien Rais menegaskan akan membela pemerintahan Megawati meskipun dinilai keliru soal kenaikan harga. Demo merebak di Kota Makassar dan Mataram.
5 Januari 2003
Menteri-menteri di bidang polkam, ditambah Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AD, mengadakan rapat mendadak membahas perkembangan situasi keamanan.
6 Januari 2003
16 anggota MPR/DPR RI mendeklarasikan berdirinya Kaukus Penyelamat Bangsa, yang kritis terhadap pemerintahan Megawati. Di antara anggota Kaukus adalah politikus PDIP Julius Usman, Haryanto Taslam, dan Meilono Suwondo.
7 Januari 2003
Ketua MPR Amien Rais meminta pemerintah duduk kembali bersama DPR membahas kenaikan yang telah ditetapkan. Politikus PAN, Alvin Lie, menyebut pemerintah terlalu takut jika aksi protes akan berujung pada upaya menggulingkan pemerintahan. Demo merebak di sejumlah kota, mahasiswa Makassar menyandera mobil tangki BBM.
8 Januari 2003
Presiden Megawati digugat class action oleh Ricky Tamba, Sekjen Gerakan Pemuda Kerakyatan, karena menaikkan harga. Didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, gugatan itu mengatasnamakan 210 juta rakyat Indonesia. Ricky juga meminta pengadilan menyita Istana Negara.
9 Januari 2003
Demo menentang kenaikan tarif mencapai puncaknya. Di Jakarta, ribuan buruh dan pengusaha bergabung dengan mahasiswa dan LSM melakukan unjuk rasa bersama di depan Istana Merdeka. Mahasiswa bentrok dengan polisi. Demo besar-besaran juga digelar di banyak kota di Indonesia.
10 Januari 2003
Bekas orang dekat Megawati, Eros Djarot, yang kini jadi Ketua Partai Persatuan Nasionalis Bung Karno, menyatakan sudah saatnya duet Mega-Hamzah turun. DPR memanggil pemerintah untuk menjelaskan kebijakan menaikkan harga. Di depan istana, ribuan orang berunjuk rasa sampai malam.
11 Januari 2003
Dua anggota parlemen dari PDI Perjuangan, Haryanto Taslam dan Meilono Suwondo, mengakui partainya sudah bukan partai wong cilik. Taslam malah menganjurkan segera diadakan kongres luar biasa untuk membenahi kepengurusan partai.
12 Januari 2003
Presiden Megawati menghadiri perayaan HUT ke-30 PDI Perjuangan di Bali. Di depan 30 ribu massa PDIP, Mega menyebut kebijakannya tidak populis demi masa depan bangsa. Pesta berbiaya miliaran ini menuai kecaman dari banyak orang. Dari Solo, Amien Rais meminta pemerintah mengalah pada aspirasi rakyat dan menunda kenaikan harga.
13 Januari 2003
Ketua MPR Amien Rais meminta waktu untuk bertemu dengan Megawati atas nama pribadi, tapi baru dikabulkan 29 Januari mendatang. Gus Dur menyebut Mega tidak mengerti politik. Presiden Megawati membatalkan kunjungannya ke Makassar karena pertimbangan situasi Jakarta. Rapat paripurna DPR di Senayan berlangsung seru setelah Lukman Hakim Syaifudin, deklarator Kaukus Penyelamat Bangsa, membacakan pernyataan Kaukus yang ditandatangani 60 anggota DPR yang mendesak pemerintah membatalkan kenaikan harga.
14 Januari 2003
Kaukus Penyelamat Bangsa mendesak pimpinan DPR mengadakan sidang paripurna secepatnya untuk mendengarkan penjelasan seputar kebijakan pemerintah dan persetujuan Panitia Anggaran DPR menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, dan telepon.
15 Januari 2003
Dalam rapat konsultasi pemerintah dan DPR, Menteri Perhubungan menyatakan menunda kenaikan tarif telepon.
16 Januari 2003
Marwah Daud Ibrahim dari Kaukus Penyelamat Bangsa mengatakan tarif telepon memang tidak layak naik. Yang harus dibatalkan adalah kenaikan harga BBM. Sementara itu, Wakil Sekjen PDIP Pramono Anung mengatakan ada sejumlah pihak yang berupaya melakukan delegitimasi terhadap kepemimpinan Presiden Megawati dalam rangka persaingan menjelang Pemilu 2004.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo