Sudah Dililit Utang Kena Tipu Dukun

SUDAH susah, Karmana, 50, masih tertimpa malang. Ia sedang bingung bagaimana cara mengembalikan pinjaman Rp 11 juta ke bank. Sebagian dari uang kredit, yang kemudian dipinjamkannya lagi kepada orang lain, ternyata dibawa kabur. Sedangkan toko kelontongnya jatuh pailit. Di kala susah begitu, April lalu muncul seseorang yang bilang mau menolong. "Bapak tak usah cerita, saya tahu semua kesulitan Bapak," ujar sang tamu kepada Karmana, yang tinggal di Desa Pasirkujang, sekitar 60 km selatan Tasikmalaya, Jawa Barat. Sang tamu, lelaki hitam berusia 30-an, mengaku bisa mendatangkan kembali uang yang Rp 11 juta itu. Ia hanya minta disediakan tiga batang lilin, kain putih, kapas, dan uang Rp 110 ribu. Uang itulah nanti yang akan dilipatgandakan. Tiga hari Karmana mengumpulkan uang "pemancing" itu dengan meminjam para tetangga. Duit itu lalu dibalut kapas, dibungkus kain putih, dan diikat demikian rupa sehingga membentuk pocongan. Langkah terakhir, Karmana harus meneteskan darahnya di situ. Dan, seperti kerbau dicocok hidung, ayah empat anak itu menurut saja waktu pergelangan tangannya dikerat sedikit dengan silet. Sudah diduga: penipuan. Saat pocongan dibuka, bukan uang Rp 11 juta yang dijumpai. Malah uang yang Rp 110 ribu justru hilang. Tanpa diketahui Karmana, uang itu rupanya dipindahkan masuk ke kantung dukun palsu, yang menghilang sampai sekarang.